NUNUKAN, SIMP4TIK - Anggota legislatif Nunukan Fraksi PDIP, Andre Pratama dan Saddam Hussein, bersama Kepala Bidang Pengairan Sumber Daya Air (SDA) beserta jajarannya, meninjau langsung ke sejumlah titik sungai penyebab banjir di Kabupaten Nunukan.
Visitasi ini ditujukan untuk mencari solusi masalah banjir yang terjadi pada bulan puasa lalu, di mana jalan protokol dan pemukiman penduduk terendam air akibat hujan deras pada bulan Ramadhan.
“ Kami ingin mengidentifikasi penyebab dari bencana tersebut, seperti sedimentasi sungai dan kapasitas saluran pembuangan yang tidak memadai. Selain itu, kami juga ingin mendengarkan keluhan serta masukan dari masyarakat setempat mengenai dampak banjir dan langkah-langkah mitigasi,” kata Andre Pratama.
Sedikitnya tiga Lokasi Sungai penyebab banjir di Nunukan, meliputi Sungai Sembilan RT 21 Nunukan Tengah, Saluran Pembuangan Disamping Bank Mandiri dan Jalan Delima Nunukan.
Melihat kondisi di ketiga Lokasi Sungai tersebut, Wakil Ketua dan anggota Fraksi PDIP ini menilai perlu pelebaran parit di perumahan masyarakat, untuk memperluas kapasitas tampung air saat hujan deras dan mencegah terjadinya genangan di pemukiman warga, yang terendam hingga ketinggian satu meter lebih.
"Kami ingin memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Saddam Hussein.
Dalam kesempatan itu, kedua legislator ini juga menegaskan pentingnya koordinasi dengan pihak provinsi terkait masalah infrastruktur seperti jembatan dan saluran pembuangan air yang terlalu kecil untuk menampung debit air saat hujan lebat.
Mengingat cuaca saat ini sulit diprediksi; seharusnya musim kemarau tetapi justru terjadi hujan lebat secara tiba-tiba, tentunya antisipasi terhadap bencana harus dilakukan secara serius oleh semua pihak terkait demi kesejahteraan masyarakat.
DPRD Nunukan tentunya mendukung program-program pengelolaan sumber daya air sebagai langkah strategis dalam upaya mencegah terjadinya bencana banjir di Kota Nunukan.
Fraksi PDIP menegaskan bahwa investasi dalam infrastruktur pengairan yang memadai, termasuk pembangunan dan perbaikan saluran pembuangan serta normalisasi Sungai dapat meminimalisir resiko banjir.
Selain itu, kedua anggota dewan ini juga mendorong pelaksanaan program edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan aliran sungai.
Kesadaran masyarakat akan dampak dari sampah dan limbah terhadap kualitas air serta potensi terjadinya banjir sangatlah krusial.
Sinergitas antara pemerintah daerah, legislatif, serta partisipasi aktif dari masyarakat sipil, diharapkan solusi jangka panjang terhadap masalah banjir dapat tercapai dengan lebih baik lagi, sehingga ketahanan terhadap bencana dapat dimitigasi sedini mungkin.***
Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )
Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom