Nunukan, SIMP4TIK – Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Nunukan resmi dilantik untuk periode 2025–2028, pada Sabtu (4/10/2025).

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Nunukan, Kaharuddin, Bupati Nunukan menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas pelantikan tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Nunukan, saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus SMSI yang baru dilantik. Semoga dapat mengemban amanah dengan baik,” ucap Kepala Diskominfo membacakan sambutan Bupati.

‎Dalam sambutannya, Bupati menyebut bahwa SMSI merupakan wadah media yang sehat dan memiliki peran vital dalam kehidupan berdemokrasi.

‎“Media siber adalah salah satu pilar demokrasi yang penting. Media bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengawal pembangunan di daerah,” lanjutnya.

‎Ia juga mengapresiasi SMSI yang terus menjalin sinergi dengan berbagai elemen masyarakat dan dunia usaha. Namun Namun demikian, ia menegaskan bahwa sinergi tidak berarti menghilangkan fungsi kontrol media.

‎“Sinergi bukan berarti menghilangkan kritik. Kritik tetap dibutuhkan selama disampaikan secara konstruktif dan bertanggung jawab. Mari kita dukung SMSI untuk terus berperan dalam kemajuan Kabupaten Nunukan,” tegasnya.

‎Kepala Diskominfo Kabupaten Nunukan menambahkan bahwa menjadi bagian dari dunia pers bukanlah pekerjaan yang mudah. 

‎Tekanan dan tenggat waktu menjadi tantangan sehari-hari, layaknya di pemerintahan.

‎“Bekerja di dunia pers itu luar biasa. Sama-sama dikejar deadline seperti kami di pemerintahan. Tapi rekan-rekan jurnalis memiliki marwah yang tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” ujar Kadiskominfo.

‎Ia juga mengingatkan pentingnya media siber untuk tetap mengedepankan prinsip keterbukaan informasi publik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.

‎“Saat ini, keterbukaan informasi sangat penting, terutama yang bersumber dari anggaran pemerintah. Maka media harus tetap menjunjung prinsip jurnalistik yang faktual dan tidak terjebak pada hoaks,” jelasnya.

‎Kadiskominfo juga menyampaikan tantangan baru yang kini dihadapi media siber, yakni kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI). 

‎Namun, menurutnya, ini harus menjadi peluang untuk memperkuat peran media dalam menyampaikan informasi secara cepat dan akurat.

‎“Media siber kini menyampaikan informasi secara real-time. Namun di tengah tantangan AI, kita harus tetap berpegang pada prinsip jurnalistik yang benar,” jelasnya.

‎Menurutnya, media tidak hanya hadir sebagai hiburan, tapi juga sebagai pencerdas bangsa.

‎“Pers menyampaikan fakta, bukan hoaks dan juga mencerdaskan,” tegasnya.

‎Menutup sambutan, Diskominfo menyatakan bahwa pihaknya terus membuka ruang kerja sama dengan media, termasuk SMSI, demi mendorong keterbukaan informasi dan pelayanan publik yang lebih baik.

‎“Kami di Diskominfo selalu terbuka terhadap kritik yang membangun. Saat ini pemerintah sedang bergerak menuju 17 arah baru perubahan, dan media punya peran penting dalam menyuarakan ini,” tambahnya.

‎Ia juga berpesan agar setiap berita yang diterbitkan tetap mengacu pada kode etik jurnalistik dan prinsip keberimbangan.

‎“Silakan kritik, tapi jangan lupa kroscek. Jangan sampai bertentangan dengan etika jurnalistik. Karena itulah marwah profesi ini,” tutupnya.(*)

Foto : Tirta

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom