Nunukan – Lebih dari 100 rumah warga di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, terendam banjir dengan ketinggian air di dalam rumah mencapai sekitar 40 sentimeter.
Informasi ini disampaikan oleh Hasanudin, Kepala Subbidang Penyelamatan BPBD Kabupaten Nunukan, dari Posko Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor, yang sudah memasuki hari ke-7 penanganan banjir.
“Sore tadi sekitar jam 5, air Sungai Sembakung di Desa Atap terpantau 4,3 meter. Ada penurunan dibanding pagi tadi,” ujar Hasanudin, Kamis (29/5/2025).
Meskipun rumah-rumah warga masih tergenang, aktivitas masyarakat disebut tetap berjalan normal. Namun ada kendala yang dirasakan petugas dan warga, yaitu jaringan internet yang terganggu selama tiga hari terakhir.
“Internet di posko dan di desa masih bermasalah. Ini menyulitkan kami dalam mengirim data korban ke sistem,” terang Hasan.
Petugas posko tetap bekerja memantau kondisi di lapangan dan terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kalimantan Utara serta pihak kecamatan.
“Kami terus lakukan pemantauan dan pendataan. Data korban juga kami input sesuai aturan dari Kemendagri,” tambahnya.
Sore ini, cuaca di Desa Atap dilaporkan hujan ringan, dengan suhu udara 26 derajat Celsius dan kelembapan tinggi. Angin bertiup dari arah timur dengan kecepatan sekitar 8,6 km/jam.
Hasanudin mengimbau warga agar tetap berhati-hati, karena meskipun air mulai surut, hujan masih bisa turun lagi.
“Kami minta warga tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” tutupnya.
Foto : Hasan
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom