Nunukan, SIMP4TIK - Dalam lanjutan pertemuan silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Nunukan dan para pimpinan perusahaan serta BUMN-BUMD, Selasa (20/05/2025), sejumlah program prioritas disampaikan kepada pihak swasta untuk ditindaklanjuti melalui skema Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Kepala Dinas Kesehatan P2KB, Hj. Miskia, menjabarkan dua program strategis yang menjadi prioritas Bupati Nunukan dan Kementerian BKKBN.
Penawaran pertama yang disampaikan adalah Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), yang bertujuan menekan angka stunting di Kabupaten Nunukan. Saat ini, prevalensi stunting di Nunukan masih berada di angka 11 persen, lebih rendah dari angka nasional 15,4 persen, namun tetap menjadi perhatian serius.
“Program ini mengedepankan kolaborasi dengan pihak swasta karena pembiayaannya tidak bisa hanya mengandalkan APBN atau APBD. Bantuan CSR dibutuhkan untuk penanganan spesifik maupun non-spesifik, seperti pemberian makanan, peningkatan sanitasi dan ODF (Open Defecation Free), terutama di wilayah sekitar operasional perusahaan,” jelas Miskia.
Ia menambahkan bahwa Pemda telah menyiapkan tim khusus untuk mengawal program ini agar terimplementasi dengan baik di lapangan.
Penawaran kedua menyangkut kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi masyarakat maupun pekerja perusahaan. Meskipun capaian Universal Health Coverage (UHC) di Nunukan telah mencapai 95%, namun masih terdapat peserta yang statusnya non-aktif, sehingga manfaat program belum dirasakan secara optimal.
“Pemda Nunukan telah mengalokasikan Rp30 miliar untuk iuran JKN, yang sebagian sudah dibantu oleh provinsi sebesar 30 persen. Kami menawarkan kepada perusahaan untuk ikut serta menanggung JKN bagi masyarakat di wilayah sekitar usaha mereka. Tidak ada angka yang dipaksakan, kontribusi disesuaikan dengan kemampuan masing-masing perusahaan. Saat ini, Pemda subsidi Rp7 ribu, sehingga satu jiwa hanya Rp35 ribu untuk JKN kelas III, ” jelasnya. Dinas Kesehatan akan melakukan pendekatan langsung ke perusahaan untuk menindaklanjuti skema ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Sabri turut menyampaikan program penguatan UMKM melalui dukungan CSR. Ia menyebutkan bahwa Pemda akan merevitalisasi Alun-Alun Nunukan sebagai kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan menertibkan aktivitas pedagang di kawasan tersebut.
“Rencananya, seluruh pedagang yang saat ini berjualan akan direlokasi ke tempat yang lebih representatif. Kami membutuhkan 100 unit gerobak yang bisa difasilitasi oleh perusahaan melalui CSR. Ini akan menjadi program nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil,” ujarnya.
Dalam sesi yang sama, Asisten I Sekretariat Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesra, Abdul Munir, menambahkan bahwa pengelolaan sampah juga menjadi perhatian. Ia mengungkapkan bahwa saat ini armada truk sampah masih sangat terbatas dan berharap perusahaan dapat memberikan dukungan melalui program CSR.
“Pengelolaan sampah menyentuh langsung kenyamanan masyarakat dan citra kota. Kami berharap perusahaan turut membantu dalam pengadaan armada truk sampah,” kata Abdul Munir.
Dengan beragam program yang ditawarkan, Pemerintah Kabupaten Nunukan menegaskan komitmennya untuk membangun kemitraan yang saling menguatkan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Forum CSR ini diharapkan menjadi ruang berkelanjutan untuk ide, inovasi, dan aksi nyata dalam mempercepat pembangunan daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
Teks/Foto : Asa Zumara, SS, M.IKom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom