Nunukan, SIMP4TIK – Pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 001 Nunukan Selatan mendapat respons positif dari sekolah dan para murid, sejak pertama kali dimulai pada 6 Januari 2025, program ini berjalan lancar dan terus memberikan manfaat nyata bagi siswa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN 001 Nunukan Selatan, Roswati, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran program MBG di sekolahnya, Ia juga mengapresiasi pihak penyedia makanan, SPPG, yang telah melakukan perbaikan dari segi penyajian.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada SPPG, kalau dulu makanan masih disajikan dengan kemasan plastik, sekarang sudah menggunakan wadah dari stainless steel, yang tentu lebih aman dan ramah lingkungan, pengantaran makanan juga selalu tepat waktu, bahkan sebelum hari pertama sekolah, SPPG sudah menghubungi kami memastikan MBG langsung tersedia,” kata Roswati, Senin (14/7/2025).
Terkait penyediaan susu dalam program MBG, Roswati menjelaskan bahwa karena Kabupaten Nunukan tidak memiliki produsen susu segar, maka saat ini anak-anak hanya menerima susu kemasan, itupun tidak setiap hari.
“Kami sudah koordinasi dengan BGN dan SPPG, susu segar memang belum bisa didapat di Nunukan, jadi anak-anak dapat susu kemasan sebulan sekali, ini menyesuaikan,” jelasnya.
Ketua Tim Pengawas Keamanan Pangan MBG SDN 001 Nunukan Selatan, Hj. Masni, S.Pd. SD, juga menegaskan bahwa program MBG berjalan sangat baik dan memberi dampak positif terhadap siswa.
“Setiap hari, sebanyak 543 paket MBG disiapkan untuk anak-anak. Mereka makan setelah jam pelajaran pertama atau saat istirahat. Menu makanannya berganti setiap hari, bisa ayam, telur, atau ikan. Khusus anak-anak yang alergi telur, kami ganti lauknya dengan ikan. Berdasarkan data tahun lalu, ada lebih dari 20 siswa yang diketahui alergi telur,” ujar Hj. Masni.
Selain memenuhi kebutuhan gizi anak, program MBG juga berdampak pada kehadiran siswa. Masni menyebut, sejak program ini berjalan, anak-anak jadi lebih semangat ke sekolah.
“Alhamdulillah, tingkat kehadiran meningkat. Anak-anak jadi jarang absen karena mereka sangat menantikan makanan bergizi ini. Ini salah satu bentuk dukungan nyata untuk semangat belajar mereka,” imbuhnya.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom