Mataram, SIMP4TIK - Matahari baru saja condong di ufuk barat ketika deru mesin speedboat memecah riak tenang perairan Nunukan. Minggu, 13 Juli 2025, pelabuhan PLBN Liem Hie Jung menjadi saksi awal perjalanan penting: Tim Satu Data Kabupaten Nunukan bertolak meniti harapan, menyusuri laut dan waktu menuju Provinsi Nusa Tenggara Barat—tanah yang kini dikenal sebagai teladan dalam pengelolaan Satu Data Indonesia.

Enam hari lamanya, sejak tanggal 13 hingga 18 Juli, tim ini memikul misi: menggali pengalaman, menyerap ilmu, dan membawa pulang inspirasi. Sebab, Nunukan—sang beranda negeri—dua tahun belakangan masih tertatih dalam upaya menata langkah Satu Data. Di ujung sana, NTB telah menorehkan tinta emas: penghargaan demi penghargaan, sinergi yang membuahkan harmoni.

Dipimpin Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kaharuddin, SS, tim beranggotakan delapan jiwa: tiga dari Bidang Statistik, dua dari Bappeda Litbang, satu dari BPBD, dan satu dari BPS Nunukan. Mereka melangkah dengan tekad, meski jarak membentang dan laut memisahkan.

Meniti Perjalanan Panjang Menuju Mataram
Pukul 14.00 WITA, speedboat meninggalkan dermaga, membawa tim mengarungi dua setengah jam perjalanan menuju Pelabuhan Tengkayu, Tarakan. Laut bersahabat, ombak nyaris tak bergelora. Senja pun menyambut mereka di kota transit itu, sebelum malam memeluk lelah dan mereka merebahkan diri di hotel sederhana.

Fajar Senin, 14 Juli, pukul 05.15, kaki-kaki kembali bergegas. Bandara Juwata menjadi gerbang udara yang mengantar mereka ke cakrawala baru. Proses bagasi, boarding, dan kemudian suara mesin burung besi menggetarkan udara. Tepat 06.15 WITA, sayap pesawat menorehkan garis putih di langit.

Dua jam empat puluh menit berlalu, pesawat mendarat mulus di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo. Setelah transit sekitar tiga jam, perjalanan berlanjut ke Bandara Internasional Lombok, Praya. Pukul 13.30 WITA, langkah-langkah itu akhirnya menjejak tanah Lombok. Kota Mataram menyambut, ramah dan hangat. Malam itu, istirahat adalah hadiah paling indah.

Hari Kedua: Menyerap Inspirasi di Jantung Data NTB
Pagi yang cerah menjadi saksi pertemuan penting di Kantor BPS Provinsi NTB. Lagu Indonesia Raya menggema, menebar rasa bangga di ruang pertemuan. Sambutan hangat datang dari Dr. Drs. Wahyudin, SST, M.Si, Kepala BPS NTB, yang dengan senyum bersahaja menyampaikan rahasia sukses NTB dalam membangun sinergitas Satu Data.

“Empat tahun kami berproses. Forum Satu Data menjadi ruang kami membangun harmoni. Intensif pertemuan, rencana aksi yang jelas, pembinaan yang konsisten, hingga desiminasi yang menyentuh akar,” ujarnya.

NTB tak sekadar bicara konsep. Mereka bercerita tentang dukungan pimpinan daerah, tentang koordinasi yang tak hanya sebatas meja rapat, tetapi mengalir hingga ke telinga gubernur dan sekda. Wahyudin menegaskan, “Tanpa dukungan pemimpin, Satu Data hanya menjadi mimpi.”

Kaharuddin pun angkat bicara. Ia mengakui, Nunukan masih berjuang. SDM terbatas, pejabat statistisi hanya satu, anggaran minim, sarana prasarana pun belum ideal. “Namun, dengan bekal yang kami dapat di sini, kami yakin langkah kami akan lebih terarah,” ujarnya penuh keyakinan.

Hari Ketiga: Menyapa Lombok Tengah, Merenda Harapan
Hari ketiga, Tim Nunukan melaju ke Kabupaten Lombok Tengah. Sekitar 45 menit perjalanan dari Mataram membawa mereka ke Diskominfo Lombok Tengah. Sambutan hangat datang dari H. Muhammad, Kepala Diskominfo Lombok Tengah, yang dengan penuh kebanggaan mengenalkan daerahnya: Lombok Tengah, rumah bagi Sirkuit Mandalika yang mendunia.

Diskusi bergulir, mengalir dalam harmoni persaudaraan. “Satu Data di sini hidup karena komunikasi kami cair. Forum bukan sekadar formalitas, tapi ruang ide, ruang kerja nyata,” ungkap Syawaluddin Siregar, Kepala BPS Lombok Tengah.

Selepas pertemuan, tim melanjutkan langkah ke Desa Semparu, Kecamatan Kopang—desa yang menorehkan prestasi nasional sebagai Desa Cantik. Kepala Desa Lalu Rahmaji Hijrat menyambut dengan hangat. Ia bercerita tentang inovasi pengelolaan sampah yang tak hanya menyehatkan lingkungan, tetapi juga menambah pundi-pundi ekonomi warga.

Menutup Perjalanan, Membuka Cakrawala Baru
Enam hari perjalanan, enam hari menimba pengalaman. Dari ruang rapat hingga berugaq desa, dari teori hingga praktik nyata, tim membawa pulang secercah cahaya: bahwa Satu Data bukan sekadar regulasi, tetapi harmoni kerja, sinergi, dan komitmen bersama.

Perjalanan ini bukan sekadar catatan di buku dinas. Ia adalah kisah tentang tekad, tentang langkah kecil menuju lompatan besar. Sebagaimana matahari yang setia terbit di ufuk timur, semoga cahaya inspirasi dari Bumi Seribu Masjid ini menyinari langkah Satu Data Nunukan, menuntun menuju keterpaduan informasi, demi pembangunan yang lebih terarah.

Nunukan belajar, Nunukan melangkah. Karena data adalah cahaya, dan cahaya itu kini telah kita genggam.(*)

Ketrangan Foto : Tim Satu Data Nunukan Bersama Kadis Kominfo Lombok Tengah Bapak H. Muhammad