NUNUKAN, SIMPATIK - Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Ramsah, menggelar monitoring pembangunan fisik di SMP Negeri 02 Desa Bukit Harapan, Kecamatan Sebatik Tengah.
Proyek pembangunan sekolah ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan nilai sebesar Rp 342 juta.
Meskipun lingkungan sekitar SMPN 02 cukup asri dan mendukung proses belajar mengajar, sekolah ini masih menghadapi kendala serius terkait jumlah siswa yang belum mencukupi.
Hal ini menjadi perhatian anggota DPRD karena keberadaan sekolah yang representatif belum mampu menarik minat masyarakat setempat secara optimal.
“ Kondisi sepi siswa di SMPN 02 disebabkan oleh kebiasaan masyarakat memilih SMPN 01 yang berada di Desa Aji Kuning.” Kata Sekretaris Fraksi Demokrat ini dikonfirmasi usai monitoring, Selasa (15/4/25) di Sebatik Tengah Nunukan.
Dijelaskannya, SMPN 01 sendiri merupakan sekolah lama dan sudah lebih dikenal oleh warga di kedua desa tersebut meskipun keduanya berada dalam satu kecamatan yang sama.
Menanggapi permasalahan tersebut, Ramsah menyampaikan harapannya agar kedua kepala sekolah dari SMPN 01 dan SMPN 02 bersama pemerintah kecamatan dapat bekerja sama dalam menerapkan sistem zonasi.
“ Sistem zonasi dianggap sebagai solusi, mendistribusikan siswa secara merata antara dua sekolah sehingga tidak terjadi penumpukan pada satu lokasi saja.” Jelasnya.
Menurutnya, penerapan sistem zonasi yang tepat sasaran, diharapkan kuota siswa pada masing-masing sekolah dapat terpenuhi sesuai kapasitasnya.
Hal ini akan membantu pemerataan kualitas pendidikan serta memaksimalkan pemanfaatan fasilitas belajar yang telah dibangun melalui dana APBD.
Ramsah menegaskan bahwa komunikasi pihak sekolah dan pemerintah diperlukan untuk menciptakan pemerataan akses pendidikan di Kecamatan Sebatik Tengah.
Ia optimistis langkah-langkah strategis seperti sistem zonasi kedepan akan membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Kecamatan Sebatik.***
Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )
Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom
