Nunukan, SIMP4TIK - Komitmen untuk terus memberdayakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pembinaan di lembaga pemasyarakatan, kembali ditunjukkan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalimantan Utara.
Akhir pekan lalu, Ketua TP-PKK Kaltara, Hj. Rahmawati Zainal, S.H., bersama rombongan, mengadakan pelatihan keterampilan bagi 90 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II Nunukan. Dalam kegiatan tersebut, turut mendampingi Staf Ahli Bidang I Setda Kaltara, Kornie Serliany, S.T., serta Ketua TP PKK Kabupaten Nunukan, Andi Annisa Mutia Sabri.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai keterampilan seperti salon kecantikan rambut, pengolahan makanan, kerajinan manik-manik, hingga pemanfaatan pekarangan rumah. Tidak hanya WBP wanita, pelatihan ini juga diikuti oleh warga binaan pria.
“Harapan saya, jika sudah keluar dari lapas, harus bisa menjadi sosok yang lebih baik. Jangan mengulang kesalahan yang sama. Jadikan pelatihan ini sebagai langkah awal dan bekal untuk menjadi pribadi yang lebih positif ketika kembali ke masyarakat,” ujar Rahmawati dalam sambutannya.
Menurut Rahmawati, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TP-PKK Kaltara untuk tidak hanya fokus pada pembinaan di luar lembaga, tetapi juga di dalam lapas. Ia menekankan pentingnya kehadiran pelatihan yang tepat guna dan bisa langsung diterapkan oleh warga binaan.
“Kami menghadirkan para tenaga ahli di bidangnya masing-masing agar keterampilan yang diberikan benar-benar bisa bermanfaat dan dirasakan langsung oleh para WBP,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak Lapas Kelas II Nunukan atas dukungan dan kolaborasinya.
“Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Lapas Kelas II Nunukan yang telah menerima kami dengan baik. Tidak hanya aspek hukum atau disiplin yang diberikan, tetapi juga pendekatan yang memanusiakan saudara-saudara kita yang sedang menjalani masa pembinaan di sini,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Nunukan, Andi Annisa Mutia Sabri, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan wujud sinergi antara TP-PKK provinsi dan kabupaten dalam menciptakan peluang pembinaan yang lebih luas bagi WBP.
“Kami di PKK Kabupaten Nunukan sangat mendukung kegiatan seperti ini. Ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk memastikan bahwa warga binaan juga memiliki kesempatan kedua, dengan bekal keterampilan yang bisa digunakan setelah keluar dari lapas,” ungkap Andi Annisa.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya berdampak pada individu warga binaan, tetapi juga bisa membantu menekan angka residivisme di daerah.
“Jika mereka dibekali dengan keterampilan dan kepercayaan diri, maka mereka bisa kembali ke tengah masyarakat dengan lebih siap dan produktif. Ini bentuk nyata kepedulian kita terhadap masa depan mereka,” tutupnya.
Rahmawati berharap agar produk-produk hasil karya para warga binaan, seperti makanan olahan, kerajinan tangan, hingga hasil pertanian dari pekarangan lapas, dapat dipasarkan secara luas kepada masyarakat sebagai bentuk penghargaan atas upaya mereka dalam bertransformasi menjadi pribadi yang mandiri.(*)
Foto : Humas Lapas
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom