SIMP4TIK News - Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah bersama dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Nunukan Helmi Pudaaslikar, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Prov. Kalimantan Utara, serta Kepala Desa Binalawan  hadir menyaksikan penilaian lomba Inovasi TTG (Teknologi Tepat Guna) Tingkat Nasional yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting di ruang pertemuan lantai IV Kantor Bupati Nunukan. Selasa (20/09)

Ismail merupakan Finalis yang berasal dari Desa Binalawan Kec. Sebatik Barat  Kab. Nunukan yang terpilih menjadi finalis Lomba Inovasi TTG tingkat Nasional mewakili Kab. Nunukan. Dengan menampilkan Alat Pengupas Kulit Udang Kering (EBI-KU).

Ismail menjelaskan awal mulai ia membuat Alat Pengupas Kulit Udang Kering ini adalah dikarenakan daerah Kec. Sebatik Barat merupakan Kecamatan di pulau terluar dan berbatasan dengan Malaysia denhs  mayoritas masyarakatnya merupakan nelayan yang merupakan sentra penghasil udang segar dan ebi untuk memenuhi pasar lokal dan ekspor ke Tawau Malaysia.

Dalam paparannya di hadapan dewan juri, Ismail menjelaskan  awal mula proses pengolahan pengupasan udang ebi kering ini secara manual menggunakan tenaga manusia, sehingga muncullah ide dengan membuat Alat Pengupas Kulit Udang Kering.

Dengan adanya alat ini proses pengupasan kulit udang lebih cepat dan dapat menghemat waktu serta menghasilkan udang yang lebih utuh dan bersih.

"Dengan TTG, Alat ini dibuat dengan dukungan Pemerintah Desa Binalawan melalui Dana Desa. Alat ini menggunakan bahan bakar bensin bukan listrik untuk menunjang mobilitas karena lokasi pengolahan udang kering di kelompok nelayan tidak semuanya dialiri listrik. Alat dapat dipindahkan dengan mudah dari satu lokasi ke lokasi lainnya karena menggunakan roda. Harga jual alat juga terjangkau bagi nelayan, dengan biaya pembuatan menghabiskan biaya sekitar Rp.8.000.000,- jika dijual dengan harga Rp.8.500.000,- s/d Rp.10.000.000,- masih bisa terjangkau oleh masyarakat nelayan yang penghasilannya semusim melaut 5 sampai 7 hari rata-rata Rp.8.000.000,- hingga  Rp.10.000.000,- sedangkan sebulan ada dua musim melaut", jelasnya.

Dengan adanya alat ini juga dapat meningkatkan PAD antara lain dapat dijadikan sebagai salah satu produk unit usaha BUMDesa, meningkatkan PADes setiap satu musim melaut dari hasil olahan memberikan sumbangsih sebesar 30%.

Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pak Ismail selaku Inovator.

"Dengan alat Teknologi Tepat Guna (TTG) ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, tentunya karena kebiasaan masyarakat mengolah udang kering/ebi ini dengan menggunakan tangan atau manual dan itu membutuhkan waktu yang sangat panjang dan hasilnya juga kurang optimal dan menguras tenaga yang cukup besar. Semoga dengan adanya alat ini bisa menjadi unggulan Kab. Nunukan dalam rangka memasarkan hasil-hasil nelayan khususnya udang kering", ujar Hanafiah. (*)

Teks/Foto : Dewi/Firman

Teks/Foto : MULIYANTI (Tim Publikasi SEKRETARIAT DAERAH )

Editor : Ilham Waskitho, S.Tr. Anim