SIMP4TIK News – Mewujudkan lingkungan bersih tidak semudah membalik telapak tangan. Meskipun Pemerintah melalui Dinas lingkungan Hidup sudah berusaha bekerja keras namun tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, maka kebersihan lingkungan sulit terwujud.

Pernyataan itu mejadi pembuka diskusi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dr.Meinstar Tololiu MM  saat menerima Tim Publikasi DLH Muhammad Arsyad di ruang kerjanya, Selasa (24/5). Menurut Tololiu upaya dari Pemerintah Daerah selama ini untuk melaksanakan tugas kebersihan dan keindahan lingkungan sudah dilakukan. Petugas kebersihan sudah di sebar di berbagai sudut kota, penempatan tempat sampah kontainer sudah dilakukan di tempat-tempat yang padat penduduk, pengerahan motor dan mobil angkutan sampah di permukiman, namun kebersihan dan keindahan lingkungan belumbisa optimal.

Mengapa? Tololiu melihat kesadaran masyarakat masih kurang. Tempat penampungan sampah di sekitar permukiman berupa kontainer tidak digunakan dengan baik. “Sampah-sampah terlihat masih ada yang berserakan di sekitar kontainer padahal kontainernya tidak penuh. Artinya, sampah dibuang begitu saja tanpa ada upaya untuk memasukannya dalam kontainer,” katanya.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menurut Tololiu  diantaranya dengan memberikan penyuluhan termasuk memasang papan pengumuman di tempat-tempat penyimpanan sampah sementara. Namun perilaku masyarakat tetap belum berubah secara signifikan. “Perlu dilakukan tindakan tegas dengan memberikan sanksi bagi yang membuang sampah secara sembarang,” katanya.

Di negara maju, Tololiu membandingkan,  kesadaran masyarakt sangat tinggi selain sarana dan prasarana pengolahan persampahan cukup kesadaran masyarakat juga tinggi. “Kesadaran itu terbentuk dari kultur dan penegakan aturan secara tegas sehingga masyarakat terbiasa untuk menjaga kebersihan lingkungannya,” ujarnya.

Peningkatan kesadaran masyarakat akan kebersihan mestinya sudah tertanan sejak dini. Dulu melalui bangku sekolah selalu diajarkan  bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Untuk memulai pemaknaan terhadap pepatah itu mantan Kadis Kesehatan ini menyarankan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak membiarkan sampah berhamburan dijalanan,  merupakan wujud kepedulian Masyarakat untuk membantu PEMDA mewujudkan Nunukan bersih. Selain itu pengurangan sampah dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang termasuk mengubahnya menjadi pupuk kompos yang hasilnya bisa membantu perekonomian masyarakat.

Sementara itu KABID Pengelolaan Persampahan Kabupaten Nunukan Muhammad Irfan Ahmad juga mengatakan bahwa sampah plastik bisa menjadi suatu produk daur ulang yang bernilai manfaat utuk petani rumput laut. “Untuk pencapaian ADIPURA tahun ini DLH semaksimal  mungkin akan berusaha yang terbaik,namun yang terpenting dan utama adalah kesadaran masyarakat akan kebersihan itu berkelanjutan dan berjangka panjang,” bebernya (*)

Teks/Foto : Muh Arsyad (Tim Publikasi DLH)

 

Teks/Foto : Muh. Arsyad (Tim Publikasi DINAS LINGKUNGAN HIDUP )

Editor : fahmiimaniar