SIMP4TIK News - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan sejak bulan Januari hingga November 2023 telah menerima sebanyak 7 pengaduan dari masyarakat terkait Pencemaran dan Perusakan Lingkungan di Kabupaten Nunukan.

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Penataan Hukum pada DLH Kabupaten Nunukan, Ahmad Musafar SP menyebut pangaduan pertama pada bulan Februari yaitu terkait Pelabuhan di Tanjung Batu. Lanjut, bulan Maret DLH kembali menerima laporan dari masyarakat, yaitu adanya dugaan perusahaan NBS mencemari sungai dengan limbahnya

"Masyarakat mengadu karena khawatir limbah perusahaan NBS mencemari sungai karena melihat air sungai yang menghitam, DLH turun melakukan pengawasan, dan sudah selesai, sungai kembali normal," ucapnya, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (30/11/2023).

Selanjutnya, kata Ahmad Musafar, pada bulan April, DLH menerima pengaduan adanya Kapal tenggelam, dan diduga ada tumpahan minyak yang dapat mencemari lingkungan di perairan Sei Manggaris wilayah kerja PT. NJL.

"Tumpahan minyak sudah dikutip dan sudah tidak adalagi tumpahan minyak yang berpotensi mencemari sungai, sehingga tugas kami dalam pengawasan lingkungannya sudah selesai, dan pada bulan yang sama juga ada pengaduan terhadap PT. CCM." bebernya.

Pada Bulan Mei, DLH menerima pengaduan  adanya Pencemaran kegiatan kandang ayam di Persemaian.

"Kita melakukan mediasi bersama dengan Kelurahan setempat, masyarakat dan pelaku usaha kandang ayam tersebut, dan telah diselesaikan dengan," ujarnya.

Lanjut Ahmad Musafar pada bulan Agustus DLH menerima pengaduan terkait Galian C di Sebatik Barat, dan setelah kami kelapangan dan memeriksa dokumennya, mereka memiliki izin lengkap.

"Namun kami memberikan pembinaan dan agar perusahaan yang bergerak di Galian C tersebut, dapat mengurus kembali surat izin menyesuaikan kegiatan terkait Galian C.

Dan terakhir, adalah adanya berita viral terkait aktivitas AMP PT. Saturia Sukses, yang mana masyarakat sekitar merasa terganggu dengan adanya kegiatan perusahaan tersebut, yang mengakibatkan polusi udara dari asap tebal yang keluar dari cerobong asphalt  mixing yang tidak bersandar.

"Kami sudah memberikan teguran kepada pihak pengelola, dan meminta agar memenuhi standar cerobong asphalt mixingnya," terang Ahmad Musafar.

Ahmad Musafar mengaku, jumlah aduan tahun 2023 ini, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. "Artinya masyarakat mulai sadar dan peduli terhadap dampak lingkungannya, sehingga tahun ini aduan dari masyarakat meningkat," imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS