Nunukan, SIMP4TIK – Musim penghujan sejak bulan Mei lalu mampu menambah debit air baku di Embung Bolong setinggi 4 meter dari ambang tertinggi 5 meter.

Dengan tingginya debit air tersebut Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, telah mampu menormalkan aliran air bersih kepada pelanggannya.

“Sudah normal sejak bulan Mei lalu, sekarang bulan Juni aman, menghadapi bulan Agustus dan September lebih aman lagi tentunya,” terang Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka, Masdi, Selasa (11/06/2024).

Masdi menjelaskan, embung bolong dengan kedalaman 5 meter dan volume tampung sudah 4 meter tanpa hujan dapat bertahan selama satu bulan lebih dan jika masuk musim penghujan maka air pun semakin banyak dan melimpah.

“Menampung saat tidak ada hujan penggunaan masih bisa 45 hari, apalagi kalau dibantu hujan pelanggan 14 ribu dibilang aman hingga bulan Agustus dan September dengan tekanan air yang relatif menyesuaikan,” ucap Masdi.

Masdi pun menerangkan, aliran air ke pelanggan telah normal, seperti di wilayah Sedadap dengan tekanan air setinggi 2 bar atau 20 meter, dan ada juga wilayah lain yang 1 bar atau 10 meter tekanannya.

“Ketika musim kemarau tiba, seperti beberapa waktu lalu, kekeringan berkepanjangan membuat air baku menurun, dan kebijakan perumda air minum memberlakukan sistem zonasi. Dan mudahan kedepan tidak terjadi lagi karena Pemerintah Daerah (Pemda) Nunukan akan mereklamasi embung bolong,” ungkapnya.

“Informasi yang kami terima dari PU saat ini persiapan-persiapan untuk reklamasi embung sedang dalam proses administrasi, nantinya embung akan dilakukan pengerukan, diperdalam dan diperluas dengan anggarannya sekitar 3,2 milyar, reklamasi ini dilakukan bertahap untuk penyelesaiannya," pungkas Masdi.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom