SIMP4TIK News - Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FORKOPIMDA) Kabupaten Nunukan gelar rapat Koordinasi terkait tentang antisipasi cuaca ekstrim dan Karhutla di Kabupaten Nunukan, di Lantai 4 Kantor Bupati Nunukan, Senin (8/5).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arif Budiman, menjelaskan kondisi cuaca ekstrim di Kabupaten Nunukan saat ini telah dirasakan oleh masyarakat, yaitu krisis air bersih dan terjadinya kebakaran hutan. Menyikapi kondisi tersebut, BPBD terus berupaya memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat dan juga melakukan antisipasi dan pencegahan terjadinya karhutla.

"Terkait kondisi krisis air BPBD bekerja sama dengan PDAM dan beberapa stakeholder memberikan distribusi air dengan menggunakan Mobil tangki. Sama halnya dengan antisipasi karhutla, BPBd terus mengedukasi masyarakat agar  mewaspadai  cuaca ekstrim dan tidak membuka lahan dengan cara membakar," jelasnya.

Sementara itu pihak dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan, mengatakan dari hasil  analisis mereka dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan analisis data hujan awal musim kemarau dikota Nunukan dimulai dari bulan Februari Dasarian III sampai dengan Dasarian III di bulan April untuk wilayah Nunukan dan Maret Dasarian III sampai dengan Dasarian III pada bulan April untuk wilayah Krayan. Dengan itu BMKG Nunukan mengingatkan kepada pihak terkait  pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana yang berada di wilayah berpotensi terdampak agar melakukan langkah mitigasi.

Selanjutnya berdasarkan prakiraan hujan pada bulan Mei 2023, adanya peningkatan curah hujan katagori menengah untuk wilayah Kabupaten Nunukan. Berdasarkan prospek cuaca 1 Minggu kedepan, ada potensi hujan ekstrim di Kabupaten Nunukan yang perlu diwaspadai dan mengantisipasi potensi dampak curah hujan tinggi disertai kilat/petir dan angin kencang. (*)

Teks/Foto : Masdiana (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS