SIMP4TIK News - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan perbanyak tangkapan-tangkapan air, untuk memenuhi pasokan air bersih di Nunukan.

Kurangnya ketersediaan air bersih efek dari iklim El Nino yang memicu terjadinya kekeringan di Indonesia termasuk Kabupaten Nunukan.

Direktur PDAM Nunukan Masdi melalui Kasubag Admistrasi PDAM Nunukan, Andi Darwis mengatakan Nunukan tidak memiliki sumber mata air sementara jumlah penduduknya semakin bertambah.

"Perlu kita pahami bahwa kita ini berada di suatu kepulauan sedangkan kepulauan itu sendiri tidak memiliki sumber mata air, bertambahnya penduduk setiap tahun, akan tetapi jumlah mata air tidak bertambah," terang Andi Darwis.

Menurut Andi Darwis, saat ini kurangnya ketersediaan air bersih karena tipisnya curah hujan di wilayah Nunukan.

"Bila kita perhatikan lagi ini tidak hanya terjadi di Nunukan saja, tetapi juga di daerah lain di Indonesia seperti sungai mahakam di Kaltim dan sampai hari ini mereka juga menggunakan sistem bergilir. Kondisi cuaca kita diprediksikan seperti ini oleh BMKG hingga bulan maret mendatang," ujarnya.

"Karena sumber air kita adalah hujan, yang kami lakukan saat ini adalah penambahan takapan-tangkapan air, saat ini kita memiliki 9 instalasi atau 2 embung yang lumayan besar yaitu embung sei bilal dan embung sei bolong," tambahnya.

Sementara ini, yang dilakukan oleh pihak PDAM adalah memberlakukan sistem zonasi, dengan membagikan atau mengalirkan air bersih dengan jadwal secara bergilir.

 "Langkah awal yang dilakukan adalah sistem zonasi baik itu pelayanan embung bilal dan pipa persemaian, untuk siaga krisis air," ungkapnya.

Selain itu, kata Andi Darwis Pemerintah daerah (Pemda) sudah berupaya semaksimal mungkin bersama stakeholder, pemerintah Provinsi dan Pusat, terkait kelangsungan sumber daya air (SDA) yang ada di Kabupaten Nunukan.

"Pemerintah kita yaitu Bupati Nunukan, dengan beberapa instansi terkait juga sudah mengupayakan dan meminimalisir kejadian kekurangan air, sudah ada pengeboran dibeberapa titik di kelurahan, sekarang ada 7 titik, hal tersebut bentuk perhatian pemerintah terkait krisis air," imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom