SIMP4TIK News – Peringatan Hari Bela Negara ke – 74 Tahun 2022 di Kabupaten Nunukan dengan mengusung Tema Bangkit Belanegaraku, Jaya Indonesiaku  di Halaman Kantor Bupati Nunukan. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Wakil Bupati Nunukan. Undangan terdiri dari seluruh jajaran Forkopimda, instansi vertikal, pelajar dan mahasiswa serta jajaran pejabat teras pemerintah kabupaten Nunukan.

Dalam sambutan Presiden Republik Indonesia yang dibacakan oleh Inspektur upacara, seluruh warga negara harus memiliki semangat, kesadaran dan kemampuan bela negara. Mempunyai daya tangkal dan ketangguhan dalam mengahadapi situasi yang semakin berkembang pesat dan kompleks di segala bidang, oleh sebab itu kita harus terus membangun sumberdaya manusia yang unggul, produktif, inovatif dan berdaya saing serta memiliki kesadaran bela negara.    

Lebih lanjut dikatakan, bela negara adalah sikap, perilaku, dan tindakan warga negara baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dan negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Sebagai nilai dasar bela negara adalah cinta tanah air, sadar berbagsa dan bernegara, setia pada pancasila sebagai Ideologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan kemampuan awal bela negara.

Sebagai implikasi dan momentum  peringatan hari Bela Negara ke-74 mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama – sama menunaikan tugas dan tanggung jawab sesuai peran dan profesi kita masing – masing untuk ikut serta dalam bela Negara serta meningkatkan kesadaran, semangat serta kewajiban dalam membela Negara, membangun bangsa, dan mempertahankan kedaulatan Negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.

Tujuan bela negara sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, melestarikan budaya, mempraktikkan nilai-nilai pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945  serta menjaga identitas dan integritas negara. Ketika kita melihat ke masa lalu konteks bela negara sebelum dan sesudah  kemerdekaan Republik Indonesia merupakan upaya fisik  dengan mengangkat senjata  untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan republik ini sedangkan pada era globalisasi saat ini upaya bela negara tidaklah seperti itu lagi   banyak hal yang bisa  kita lakukan dalam rangka upaya kecintaan kita terhadap republik yang kita cintai ini.

Era globalisasi saat ini telah menimbulkan banyak persoalan yang serius terhadap patriotisme dan nasionalisme bangsa kita, teknologi di segala bidang terutama teknologi informasi suatu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari dimana masyarakat bisa dengan mudahnya mengakses informasi yang baik bahkan yang buruk sekalipun melalui jejaring internet  di seluruh dunia. Hal ini nyata berdampak pada kehidupan di masyarakat kita pada saat ini. Akibat tak terbendungnya informasi-informasi tersebut  dampaknya  diantaranya makin rendah dan memudarnya nilai-nilai budaya bangsa, menurunnya rasa solidaritas sosial, munculnya faham radikalisme yang mengancam negara .

Bela Negara di lingkungan masyarakat seperti meningkatkan dan menerapkan sikap tenggang rasa  dan rasa saling tolong-menolong dengan masyarakat lainnya. Bekerja berdasarkan prinsip gotong royong menjaga kebersihan, lingkungan, melaksanakan ronda malam dan siskamling. Menciptakan suasana tentram dan damai serta rukun di lingkungan masyarakat, menghargai adanya perbedaan antar sesama anggota masyarakat antar ras, suku,agama,dan juga kelompok-kelompok. Aktif di berbagai kegiatan sosial.

Sedangkan bela negara yang bisa kita lakukan sehari-hari dilingkungan negara  seperti  mematuhi perundangan-undangan yang berlaku dan hukum yang berlaku. Mengamalkan setiap nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila yang merupakan ideologidan dasar negara. Membayar dan menyetorkan pajak tepat waktu. Bersikap selektif dan berhati-hati terhadap budaya asing. Aktif, tanggap dan waspada mencurigai  serta melaporkan terkait aktifitas sekelompok orang terkait terorisme, perdangangan narkoba dan tindakan- tindakan lain yang mengancam keamanan negara.

Teks/Foto : Bambang Sulistyono, S.IP (Tim Publikasi BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK )

Editor : Asa Zumara, SS