Nunukan, SIMP4TIK – Tim Srikandi Singa Perbatasan tidak menyangka mampu meraih juara ke-3 festival beduk sahur yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltara bersama Pemuda Perbatasan serta didukung oleh Pemkab Nunukan, Sabtu malam, (22/3/2025).
Padahal mereka tampil dengan kemampuan terbatas, ya itu dimilikinya 2 hari sebelum festival dimulai, dan berbekal tawakal, sebagai mana diungkapkan Ketua TIM Srikandi Singa Perbatasan Nur Fitriana.
“Bahkan H-2 masih mencari personal untuk melengkapi tim. Tidak nyangka bisa meraih juara. Kami hanya modal Tawakal aja yang kami tanamkan dalam diri bahwa kami bener-benar ingin ikut dan meramaikan festival bedug sahur ini,” ungkapnya dengan gembira, melalaui sambungan Telpon, Senin (24/03/2025).
Menurut Nur Fitriana, saat menutup tampilan depan panggung finish di tugu Dwikora, tim srikandi memainkan 8 perkusi sebagai pembuka dengan menggunakan ember sebagai alat dan dilanjutkan drama makan sahur oleh anak dan ibu Pukul 03.00 sambil bernyanyi dan memainkan seluruh alat.
“Kami mengambil tema jam sahur dimana kami menggunakan jam sebagai symbol dimana arah jarum jam menunjukkan pukul 03.03, yang menunjukan jam Sahur sudah tiba bagi umat muslim yang melaksankan ibadah Puasa, kosep jam itu sebagai pengingat bahwa sekarang itu sudah masuk waktu sahur,” terangnnya.
Tak kalah unik nama tim yaitu Srikandi Singa Perbatasan memiliki makan khusus kata Nur Fitriana, dimana Srikandi yang artinya seluruh personilnya adalah adalah Perempuan yang tergabung dari putri-putri dari rumah baca, karang taruna, Pramuka, dan ada dari pemuka, juga lainnya yang beranggotakan 25 orang.
Selanjutnya Singa yang diambil dari singkatan Sebatik Tengah, dimana posisinya juga berada di Perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Srikandi Singa Perbatasan bisa diartikan sebagai putri-putri dari Sebatik Tengang yang berada di Perbatasan Indonesia-Malysia,” ujarnnya.
Nur Fitriana, menuturkan dalam keikutsertaan timnnya mendaptakan dukungan dari banyak pihak, diantarannya Camat dan staf Kecamatan Sebatik Tengah, tokoh-tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
“Mengikuti festival ini dana yang kami keluarkan kurang dari 1 juta yang mana dana itu dana Kumpulan anggota tim, untuk trsportasi kami mendapatkan dukungan dari pihak kecamatan dan tokoh-tokoh di Sebatik Tengah,” imbuhnya.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom