SIMP4TIK - Dalam rangka meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW, Panitia pelaksana serta pengurus Masjid Miftahul Khair menggelar acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 H / 2023.

Kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW kali ini dilaksanakan di Masjid Miftahul Khair dengan mengusung tema “Mari Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT, dan Kecintaan Kita pada Rasulullah SAW”. Acara ini dihadiri oleh seluruh masyarakat di RT. 08 Kel. Selisun, Kec. Nunukan Selatan, Minggu (26/02)

Hadir dalam acara Isra Mi'raj, Bupati Nunukan yang diwakili Camat Nunukan Selatan Bau Syahril, Perwakilan MUI Nunukan, Kepala Kemenag Kab. Nunukan yang diwakili H. Abdul Sani S.Ag., MM., Ketua Majelis Agama, Ketua Baznas Ustad H. Zahri Fadli., M.Pd.I, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta para jamaah. 

Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, Nabi Muhammad SAW memperoleh perintah untuk pertama kalinya menjalankan salat lima waktu. Isra Miraj biasanya diperingati atau dirayakan setiap 27 Rajab yang merupakan bulan ke-7 dalam kalender Islam.

Isra Miraj ini juga menjadi perjalanan spiritual Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha. Kemudian, Rasulullah SAW naik ke surga untuk memperoleh perintah salat lima waktu oleh Allah SWT. Oleh karenanya, Isra Miraj menjadi satu diantara peristiwa yang dimuliakan dan termasuk dalam salah satu hari besar keagamaan Islam untuk memperingati perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Acara tersebut diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an kemudian dilanjutkan dengan ceramah tentang hikmah dari Isra Mi’raj. Pembawa hikmah Isra Mi’raj, Ustad H. Zahri Fadli., M.Pd.I. 

Bupati Nunukan yang diwakili Camat Nunukan Selatan Bau Syahril menyampaikan sambutannya bahwa peringatan serta pemaknaan isro’ dan mi’roj bukan semata-mata untuk mengingat peristiwanya saja, namun lebih pada bagaimana umat bisa merekam berbagai pengalaman spiritual yang dialami Nabi Muhammad SAW, dengan dua macam peristiwa, yakni perjalanan horisontal dari masjidil haram ke Masjidil Aqsha, serta perjalanan vertikal dari Masjidil Aqsha ke Sidrotul Muntaha. 

Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan kewajiban beribadah yaitu sholat lima waktu. Sejak saat itu kewajiban sholat ini harus ditegakkan bagi umat islam seluruh dunia sampai hari kiamat nanti, bahkan menjadi salah satu dari lima rukun Islam. 

" Oleh karena itu kita diwajibkan menegakkan sholat dengan tepat waktu, khusu’ dan tuma’ninah dalam menjalankannya. Dari peristiwa isro’ dan mi’roj ini, hendaklah menjadikan pelajaran dan hikmah bagi umat islam. Perjalanan ini memiliki hikmah dalam rangka membangun hubungan manusia seutuhnya, baik secara vertikal antara manusia dengan Allah SWT yaitu dengan tertib melaksanakan ibadah sholat, maupun secara horisontal antar sesama manusia dan alam sekitarnya. Sebuah hikmah yang menuntut umat islam untuk menjalankan hidup di dunia secara seimbang, mengendalikan diri dan berjuang untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Termasuk dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan", ujarnya. 

Sejalan dengan itu, menurut Bupati dalam sambutannya mengatakan melalui momentum peringatan isro’ dan mi’roj hendaknya umat bersama-sama menyadari, memahami keseimbangan hidup kita, habluminallah, habluminannas dan habluminal alam hendaklah dapat terlaksana sesuai porsinya masing-masing. Keimanan, ketaqwaan dan kepercayaan yang kita miliki, hendaknya mampu mendorong harmonisasi hubungan sosial kemasyarakatan dan menggerakkan masing-masing diri kita memelihara kelestarian alam dalam kemanfaatannya sebagai sumber penghidupan sekaligus sebagai sesama makhluk Allah SWT.

Atas nama pemerintah Kab. Nunukan, Bupati dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus dan takmir masjid Miftahul Khair kabupaten Nunukan serta seluruh jamaah semua yang telah mengadakan acara peringatan Isra’ Mi’raj sekaligus diisi ceramah agama sebagai pencerahan dan bimbingan kepada kita semua untuk melakukan banyak hal demi kemajuan kabupaten nunukan. 

" Untuk itu saya memberi apresiasi positif dan penghargaan yang tulus, semoga kedepan masyarakat nunukan lebih dewasa dan lebih bijaksana, dalam menyikapi perkembangan jaman dan perubahan sosial yang terjadi, sehingga kita akan selalu siap dan tidak terprovokasi oleh hal-hal yang menyesatkan, berita-berita hoax yang membawa dampak negatif pada stabilitas sosial, budaya, politik, keamanan, dan ketertiban wilayah," ucapnya.

Dalam tausiahnya, Ketua Baznas Kabupaten Nunukan Ustadz H. Zahri Fadli., M.Pd.I mengatakan bahwa bulan Rajab merupakan bulannya Allah sehingga Isra Mi’raj diturunkan pada bulan tersebut. Ustadz Zahri juga berpesan agar semakin mendekatkan diri dengan Allah dengan cara memperbanyak Sholat lima waktu. Dengan memahami sejarah Isra Mi’raj maka akan mempertebal keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Menurutnya, peristiwa Isra Mi’raj merupakan titik awal turunnya perintah sholat yang menjadi ibadah wajib bagi seluruh umat islam. 

“Sholat lima waktu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam. Semoga di bulan Rajab ini, menjadi awal dari pengampunan Allah dan kita akan semakin didekatkan dengan kebaikan-kebaikan. Perbanyak Sholat dan istighfar," pesanya. (*)

Teks/Foto : MULIYANTI (Tim Publikasi SEKRETARIAT DAERAH )

Editor : Kaharuddin, SS