SIMP4TIK News- Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) melalui Balai Pengelolaan Farmasi dan Alat Kesehatan (BPFAK) mengundang seluruh petugas farmasi baik yang ada di Puskesmas maupun Rumah Sakit Pratama untuk turut hadir dalam kegiatan Evaluasi Rencana Kebutuhan Obat dan Ketersediaan Obat, Vaksin 2023 serta Perencanaan Obat Batch 1 dan 2  Tahun 2025.

Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (28/12) di Aula Puskesmas Nunukan. Turut serta dalam kegiatan ini Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penanggungjawab bidang Kesmas. Kegiatan ini membahas terkait RKO untuk Tahun 2024-2025.

Kepala BPFAK, Mudasir, S.Farm.,Apt., M.Tr.,Adm.Kes dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting karna berkaitan dengan ketersedian obat maupun vaksin.

“Pentingnya dilakukan pertemuan ini agar penyediaan obat dan vaksin  di Puskesmas maupun RSP dapat berjalan efektif dan efisien sehingga tidak ada kekurangan obat & vaksin karena kurang perencanaan dan tidak ada obat maupun vaksin yang terbuang karena expired,”jelasnya. 

Kegiatan ini merupakan salah satu strategi transformasi pelayanan kesehatan primer melalui pemenuhan sarana, prasarana, obat, BMHP dan alat kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer. Untuk melakukan pemantauan ketersediaan di tingkat Kabupaten, maka diperlukan pelaporan data ketersediaan obat dan vaksin setiap bulan baik oleh puskesmas dan RSP.

Teks/Foto : Feri Styaningsih, S.KM (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )

Editor : Ilham Waskitho, S.Tr. Anim