SIMP4TIK NEWS- Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) merupakan ancaman serius bagi generasi muda. Sekolah, sebagai tempat pembelajaran dan perkembangan, memiliki peran krusial dalam mendeteksi dini tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA pada siswa. Deteksi dini tidak hanya dapat menyelamatkan individu dari bahaya NAPZA, tetapi juga mencegah dampak negatif yang mungkin terjadi di masyarakat.

Sebagai OPD yang ikut mengambil peran dalam Kesehatan remaja, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) mengadakan kegiatan Deteksi Dini NAPZA di SMA N 1 Nunukan Selatan pada tanggal 4-6 Oktober 2023.

Dinkes P2KB menggandeng Puskesmas Sedadap dalam kegiatan Penyuluhan dan skrining NAPZA. Selain memberikan penyuluhan serta melakukan skrining NAPZA pada siswa siswi di SMAN 1 Nunukan Selatan, dilaksanakan juga skrining SRQ (Self-Reporting Questionnaire)  untuk semua guru kelas.

Erni yanti, S.Kep.Ns, pemegang program kesehatan remaja mengungkapkan deteksi dini penyalahgunaan napza sebagai upaya pencegahan awal terhadap dampak buruk NAPZA di sekolah.

Deteksi dini NAPZA pada siswa siswi sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab staf pengajar. Akan tetapi dibutuhkan juga peran orang tua, lembaga kesehatan dan juga komunitas. Dengan adanya upaya bersama maka kita dapat membantu membentuk generasi yang bebas dari dampak negatif NAPZA.

Teks/Foto : Feri Styaningsih, S.KM (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )

Editor : Asa Zumara, SS