SIMP4TIK News - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Perdagangan dalam Rangka Pembinaan Pelaku Ekspor dan Sosialisasi P3DN bertempat di Ballroom Neo Fortune Hotel, Kamis (14/9).

Kegiatan FGD yang dibuka secara resmi oleh Kepala DKUKMPP Kabupaten Nunukan Sabri, ST MAP menghadirkan Pembicara Nikolas Lumban Tobing, SE selaku Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Nunukan, dan Bapak Juni Mardiansyah, AP Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Nunukan.

Dalam sambutannya, Kepala DKUKMPP mengatakan bahwa kegiatan FGD ini  merupakan yang pertama dilaksanakan yang digagas dengan tujuan untuk ajang silahturahmi dengan para pelaku ekonomi khususnya para pelaku eksportir dan para pelaku ukm yang berorientasi ekspor.

Lanjut Sabri, dalam menggagas kegiatan ini adalah untuk memberi perhatian dan mendekatkan hubungan antara pemerintah dan pelaku usaha untuk terus menggeliat dan mengerakkan ekonomi untuk berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nunukan.

"Kedepannya akan dibentuk sebuah forum atau semacam agenda rutin setiap tahun sebagai wadah diskusi tentang permasalahan atau apapun untuk saling melengkapi dan bertukar informasi terkait peningkatan ekspor," ujar Sabri.

Diskusi yang dimoderatori oleh Sekertaris DKUKMPP Erlina, ST. M.A.P dihadiri oleh sekitar 40 peserta yang merupakan perwakilan dari para eksportir dan para pelaku UMKM  yang ada di nunukan dan juga dihadiri oleh Balai Karantina Nunukan dan SSKPT Kementrian Kelautan dan Perikanan, berlangsung secara produktif dan memberi pengayaan informasi atas identifikasi peluang dan permasalahan dalam peningkatan ekspor.

Hasil dari FGD ini adalah kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dan dalam waktu dekat FGD akan dilaksanakan di Sebatik. Selain itu apapun permasalahan yang berkaitan dengan prosedur ekspor dan perijinan silahkan di koordinasikan dan dikomunikasikan secara langsung karena tidak ada pungutan dari semua prosedur dalam daftar elektronik, karena Pemerintah akan segera mensinergikan dan mengkonsilidasikan semua permasalahan yang telah disampaikan dalam FGD ini, selain itu pemerintah mengharapkan untuk semua stekholder untuk bisa membantu mensukseskan program Bangga Buatan Indonesia  dengan  menggunakan produk dalam negeri dengan mengurangi ketergantungan bahan impor dan mendorong penggunaan hasil usaha UMKM dalam kehidupan sehari-hari.

Teks/Foto : Yuliana, SP,M.AP (Tim Publikasi DINAS KOPERASI USAHA KECIL, DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom