Nunukan, SIMP4TIK - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan Mendukung Program Pelatihan Kewirausahaan oleh PT. Sago Prima Pratama menyelenggarakan program Pelatihan Pengelolaan Sampah menjadi Pupuk Organik Komersil melalui Kelompok Rumah Kompos Skala Komunitas Rukonita Permai di Kabupaten Nunukan.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Nunukan Muhammad Irfan Ahmad, kepada media, Rabu (5/2/2025).

“DLH pada pelatihan ini memberikan gambaran-gambaran usaha dalam pengelolaan sampah dalam bentuk bank sampah utamanya, hal itu karena kami berada di Bidang pengolahan sampah otomatis kami memberikan gambaran bagimana cara berusaha melalui bank sampah,” ujarnya.

Selain itu Muhammad Irfan Ahmad, juga mengapresiasi PT. Sago Prima Pratama, meski saat ini PT Sago pasca tambang, namun masih memikirkan tanggungjawab terhadap lingkungan untuk pelestarian lingkungan dan ex-karyawannya.

“Saya senang bisa hadir dalam kegiatan ini. Dan mengapresiasi, karena PT sago memikirkan ini semua apa yang bisa mereka lakukan untuk pelestarian lingkungan dan juga mereka memikirkan ex-karyawan dari perusahannya mau kemana mereka, dengan memberikan gambaran-gambaran ide usaha, melalui pelatihan ini,” ungkapnya.

“Harapan saya, apa yang didapatkan dalam pelatihan ini mudah-mudahan bisa berbekas kepada pesertanya dan jiwa-jiwa wirausahanya itu muncul, karena saat ini mereka sudah lepas atau berhenti bekerja pada PT Sago, berarti dia harus mencari peluang usaha dari gambaran yang kita berikan dari jenis-jenis usaha ini, mudah-mudahan mereka bisa realisasikan dilapangan, dan kami dari DLH tetap bisa memberikan bantuan yang sifatnya legalitas, yaitu SK bank sampah, mudah-mudahan ada beberapa orang dari peserta hari ini, membawa atau membentuk kelompok bisa membuat bank sampah utamanya dan mengelola sampah di lingkungannya dan tentunya akhirnya bisa Zero Waste dan Zero Emission itu yang kita harapkan nanti nya di lingkungannya kedepannya,”tambahnya.

Menurut Irfan, program ini baru kali ini untuk Nunukan dari PT Sago, ia berharap perusahaan lain yang beraktifitas di wilayah Kabupaten Nunukan bisa mengikuti tatacara setelah pasca tambang.

“Saya berharap perusahaan lain yang beraktifitas di wilayah Kabupaten Nunukan bisa mengikuti tatacara setelah pasca tambang silahkan membuat dan memikirkan lingkungan dan ex-karyawannya, lingkungan yang ditinggal harus dipikirkan mau diapakan, dan harus maksimal diolah, diperbaiki dalam bentuk reklamasi, dan juga pekerja yang mengganggur juga perlu dipikirkan, melalui pelatihan seperti ini juga bisa dilakukan untuk memberdayakan ex-karyawannya,” imbuhnya.(*)

 

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom