Nunukan, SIMP4TIK – Bersama mendukung ketahanan pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kabupaten Nunukan, Korem 092/Maharajalila bersama Pemkab Nunukan melalui Dinas Ketahanan Pangan Teken Perjanjian Kerjasama terkait dengan optimalisasi lahan (Oplan).
Brigadir Jenderal TNI Adek Chandra Kurniawan mengatakan kerjasama ini Kodim 0911/Nunukan setelah mendapat mandat dari kementerian pertanian.
"Kita mendapat mandat dari kementerian pertanian untuk mendukung ketahanan pangan terkait itu maka kodim menandatangani perjanjian kerjasama terkait dengan optimalisasi lahan (Oplan), dengan luas lahan 4000 Hektar," terangnya, Jumat (21/03/2025).
Menurut Adek Chandra Kurniawan, rencana optimalisasi lahan akan dilakukan secara bertahap, dan ia berharap ketahanan pangan yang ada di Nunukan ini bisa berjalan dengan baik.
"Dengan luas lahan 4000 Hektar lebih rencana yang di Oplan sekitar 2000 hektar, dilaksanakan dua tahap, kita mendorong lahan masyarakat tersebut supaya produktif, sehingga produksi beras produksi jagung disini makin meningkat dan ketahanan pangan khususnya di wilayah Nunukan ini bisa memenuhi target," ujarnya.
Lanjut Adek Chandra pelaksanaan MBG masih terus berlangsung, di Nunukan sendiri telah diawali, pertama diselenggarakan di beberapa sekolah.
"Perlahan kita perluas lagi, pertama masih di Nunukan dan meluas ke wilayah lainnya, mulai dari pelaksanaan MBG nanti seluruhnya Indonesia akan di cover, memang kita saat ini masih menunggu proses karena tidak mudah bila sekaligus," jelasnya.
"Termasuk ketahanan pangan ini juga mendukung dari kegiatan MBG tadi sehingga lebih murah bahan-bahan makanan bisa lebih mudah didapat," tambahnya.
Atas terjalinnya kerjasama ini, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, S.E.,mengatakan pemerintah Kabupaten Nunukan menyambut baik. "Sesuai harapan Danrem bahwa perlu sinergitas antara pemerintah, TNI dan Polri ini yang beliau inginkan dan alhamdulilah ini sudah kita laksanakan, yang tadi di tandatangani oleh Kodim dengan dinas Pertanian terkait oplan, artinya dengan kerjasama tersebut lahan tidur masyarakat seluas 4000 Ha ini bisa langsung diolah dan tahap ini akan dioptimalkan sekitar 2000 Hektar," imbuhnya.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom