Nunukan, SIMP4TIK - Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Nunukan melalui Bidang Statistik  dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan menggelar Forum Group Discussion (FGD) Satu Data Indonesia  dan Desa Cantik Statistik serta sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2023 tentang penyelenggaraan Satu Data Indonesia Kabupaten Nunukan bertempat di Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Rabu (24/07/2024).

Dalam sambutannya, Bupati Nunukan yang wakili H. Hanafiah menilai kegiatan satu data indonesia sangat penting dan strategis bagi Kabupaten Nunukan kedepan. Sesuai amanat, diperintahkan untuk menggunakan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE). Bahkan saat ini penggunaan e-Katalog dianjurkan sebagaimana provinsi juga sudah menerapkan.

Hanafiah menekankan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kiranya bisa disiplin untuk selalu mengupdate data - data konten yang berkaitan dengan satu data.

“Apalah artinya kita menggaung-gaungkan satu data untuk Kabupaten Nunukan. Sementara kita saja tidak disiplin mengupdate data - data dari setiap dinas,” ujar Hanafiah.

Kaharuddin Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Nunukan dalam sambutannya juga mengatakan satu data Kabupaten Nunukan ini dibawah koordinasi Bappeda Litbang. Satu data ini sudah mulai dihidupkan dengan membutuhkan waktu dan proses implementasi satu data. 

Lebih lanjut dikatakan Kaharuddin, dalam pelaksanaan satu data indonesia Kabupaten Nunukan diawal tahun 2024 masih ada beberapa kendala. Akan tetapi secara perlahan berkat dukungan dari BPS yang terus membimbing dan menanyakan sejauh mana progres satu data indonesia.

Salah satu kemudahan satu data indonesia, semua data bisa dilihat secara langsung pada aplikasi. Tidak lagi harus ke OPD cukup hanya mengetik data dari OPD apa dan akan tampil pada dasbor aplikasi. 

Senada dengan hal yang disampaikan Kadis Kominfo, Kepala BPS Iskandar menyampaikan pertumbuhan ekonomi, pengangguran, produksi beras jika di BPS dikatakan statistik dasar, untuk OPD yaitu statistik sektoral. “Goes kita adalah bagaimana 6000 data yang tersebar diseluruh OPD bisa masuk sesuai dengan standar yang ada,” jelas Iskandar.

Untuk tahun ini, target 1000 data yang ingin dimasukkan dalam portal satu data indonesia Kabupaten Nunukan. Selain itu, ada juga program unggulan lain desa cinta statistik atau desa cantik yang output adalah desa - desa semua nantinya bisa mengolah data.

“Saya mengimbau kepada kepala OPD, kalau bukan kita siapa lagi yang mau membangun nunukan, memang dimulai dari data. Sehingga nantinya pengambilan setiap kebijakan dilandasi dengan data yang sudah sesuai dengan standar.

Iwan Kurniawan yang sempat hadir juga memaparkan, forum satu data ini ada tiga unsur penting, yang pertama pembina BPS, kedua Walidata oleh  Diskominfo, ketiga e-Walidata adalah pendukung dari beberapa OPD seperti pendidikan dan kesehatan.

“Harapan kami secara internal di Pemda sudah intens komunikasi dengan Diskominfo untuk membangun arsitektur memberikan kemudahan bagi pengampuh dalam pengelolaan data dan memberikan kemudahan kepada OPD mengirim data,” terang Iwan.

Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom