SIMP4TIK News - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tanah Tidung melakukan studi komparatif di Kampung Lourdes, Desa Sungai Limau Sebatik Tengah, untuk memahami lebih dalam tentang kerukunan antarumat beragama, Kamis (7/12).

Kegiatan studi komparatif ini merupakan inisiatif dari FKUB dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kerjasama antarumat beragama di Kabupaten Nunukan. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harmoni dan kerukunan antarumat beragama di Kampung Lourdes.

Dalam kunjungannya, delegasi FKUB KTT berkesempatan bertemu dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuka adat setempat. Diskusi intensif digelar untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang dinamika kehidupan beragama dan kehidupan sosial masyarakat Kampung Kerukunan Lourdes.

Ketua Kampung Sadar Kerukunan Lourdes Desa Sungai Limau, Yosep Bala Pito, berharap apa yang dibahas hari ini dapat membawa hasil yang baik baik itu untuk masyarakat maupun untuk dibawah pulang dan dijadikan contoh di Kabupaten Tanah Tidung.  

Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, S.E., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kerukunan di Kabupaten Nunukan itu bisa lebih berkiprah lebih jauh lagi sebagai contoh yang baik khusnya di Nunukan tentunya dan bisa mengimbas kepada masyarat lain, biar bagaimanapun bahwasannya yang namanya ketentraman dan keamanan merupakan faktor yang paling pertama yang membuat kita akan tenang dan tentram dalam rangka membangun masyarakat kita di masing-masing tempat.

"Kalau sudah rasa aman itu tidak ada kita mau kemana-mana juga terganggu, jadi faktor utama yang harus kita bangun adalah membangun kebersamaan membangun toleransi, saling harga menghargai dan tidak ada get antar masyarakat itu yang sangat dibutuhkan dalam  rangka membawa Kabupaten kita masing-masing bisa lebih maju dan bisa lebih Sejahtera masyarakatnya," ujar Hanafiah.

Wakil Bupati Tanah Tidung sekaligus Dewan Pembina FKUB KTT, Hendrik, S.H., MH dalam sambutannya menyampaikan melalui Kabupaten Tanah tidung menganggap Kabupaten Nunukan sebagai Pilot project FKUB.

"Kami berkomitmen untuk meneladani semangat dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh FKUB Kabupaten Nunukan dan juga berharap dapat menambah ilmu dan pengalaman guna memperkuat peran FKUB, dalam spirit tersebut kami juga ingin meningkatkan silaturahmi antara FKUB Kabupaten Tanah Tidung dan FKUB Kabupaten Nunukan, kolaborasi dan koordinasi anatra kedua FKUB ini diharapkan dapat memberikan kontribusi fositif dalam menjaga keberagaman dalam merajut Keharmonisan di masing-masing wilayah," kata Hendrik.

Ketua FKUB Kabupaten Nunukan, Ust Hermansyah, menyatakan bahwa perjalanan terbentuknya Kampung Kerukunan di Desa Sungai Limau ini cukup panjang yang mana prosesnya berdasarkan pemantauan dari Camat maupun masyarakat bahwa desa ini kerukunan sudah cukup baik sehingga dari Kementerian Agama dan FKUB Kabupaten Nunukan perlu ditingkatkan level dari desa ini menjadi Desa Sadar Kerukunan.

"Kami mengharapkan saudara-saudara kita dari KTT mendapat lelajaran dan hikmah sebagai bekal pembinaan umat beragama di KTT," ujar Hermansyah.

Hasil dari studi komparatif ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk merancang strategi lebih lanjut guna memperkuat kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Tanah Tidung. FKUB berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pembangunan masyarakat yang harmonis dan berkeadilan di tingkat lokal maupun nasional.

Teks/Foto : Muhammad Nursyahwal, A.Md.T (Tim Publikasi KECAMATAN SEBATIK TENGAH )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom