Nunukan, SIMP4TIK - Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Nunukan, melalui bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), secara rutin menerbitkan Buletin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) setiap minggu. Buletin ini bertujuan untuk memantau perkembangan penyakit menular yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), merespons secara cepat potensi wabah, mengevaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit, serta memberikan peringatan dini jika kasus melampaui ambang batas.

Sistem SKDR telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 2007. Sistem ini mengadopsi mekanisme dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia.

Berdasarkan data SKDR minggu ke-6 tahun 2025 di Kabupaten Nunukan, dari 26 jenis penyakit yang dilaporkan, terdapat 10 penyakit dengan jumlah kasus tertinggi. Penyakit serupa influenza (ILI) tercatat sebanyak 56 kasus, sementara diare mencapai 58 kasus.

Selain itu, data dari buletin SKDR menunjukkan adanya 22 peringatan dini (alert) yang muncul di Kabupaten Nunukan. Peringatan ini berasal dari 18 Puskesmas, satu RSUD, dan dua RS Pratama yang menjadi unit pelapor SKDR. Beberapa wilayah yang mengalami peningkatan kasus adalah Puskesmas Long Bawan, Long Layu, Mansalong, Nunukan, Sei Taiwan, Pembeliangan, Seimenggaris, Tanjung Harapan, dan Sanur, serta Rumah Sakit Pratama (RSP) Sebatik dan RSP Sebuku.

Pada minggu ke-6, terdapat peningkatan kasus pada 10 jenis penyakit yang berpotensi menjadi KLB, terutama suspek Demam Berdarah Dengue (DBD) dan suspek campak. Dinas Kesehatan P2KB terus melakukan pengawasan ketat agar tidak terjadi lonjakan kasus yang berpotensi menyebabkan kematian dan berujung pada status KLB.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mengoordinasikan upaya dengan Puskesmas dan RSUD setempat untuk melakukan penyelidikan kontak erat serta pengambilan sampel guna dikirim ke laboratorium. Langkah ini diharapkan dapat mencegah peningkatan kasus lebih lanjut dan menghindari status KLB di wilayah tersebut.

Teks/Foto : Feri Styaningsih, S.KM (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )

Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom