SIMP4TIK News - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nunukan menggelar pendidikan politik di Kecamatan Tulin Onsoi, Sebuku dan Sembakung yang menghadirkan peserta dari pemilih pemula, perempuan dan masyarakat.
Mayoritas peserta yang hadir merupakan perwakilan partai politik, organisasi masyarakat, tokoh agama, hingga para pelajar yang akan berpartisipasi di Pemilu 2024.
Narasumber yang dihadirkan adalah tokoh-tokoh berpengalaman dan berkompeten dalam bidang politik dan pemerintahan, KPU, Bawaslu, Polres Nunukan dan Kesbangpol Kabupaten Nunukan yang dipusatkan di tiga wilayah yakni, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Tulin Onsoi.
Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid SE MM PhD diwakili Camat Tulin Onsoi Kristoporus Belake menjelaskan sosialisasi Pendidikan Politik untuk Pemilih Pemula, pemilih perempuan dan masyarakat ini dilakukan karena Pemilu 2024 tinggal kurang lebih 150 hari lagi, suasana politik terutama di media massa dan televisi semakin hari semakin dinamis, diskusi, perdebatan, hingga obrolan yang terkait dengan politik.
"Fenomena seperti ini adalah kondisi yang wajar saat mendekati Pemilu sehingga kita tidak perlu merasa kaget dengan demikian kita nikmati saja semua proses dinamika politik yang terjadi dan kita jadikan sarana untuk semakin mendewasakan kita di dunia Politik, yang paling terpenting adalah kita sama - sama punya komitmen untuk menjaga agar pemilu tahun 2024 bisa berjalan dengan aman, lancar dan berkualitas," tegas Kristoforus belake.
Menurut Kristoporus, peningkatan jumlah Pemilih pemula mendatang hampir 50 persen dari total pemilih, sehingga perlu diberikan edukasi dan pemahaman, pemilu adalah momentum untuk ikut menentukan pejalanan bangsa maka hendaknya hak pilih tersebut dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya jangan sampai karena merasa pemilu tidak berkaitan langsung dengan kepentingan anak - anak muda kita justru apatis dan tidak mau tahu dengan dunia politik.
"Untuk itu atas nama pemerintah, saya menyambut baik acara sosialisasi Pemilu yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nunukan Kali ini," tambahnya.
Melalui pendidikan politik ini, masyarakat diharapkan bisa memaknai pemilu bukanlah ajang untuk saling hujat, saling fitnah dan apalagi saling berpecah belah, melainkan sebagai bentuk perwujudan demokrasi dalam mempererat hubungan silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat demi terciptanya kondisi dan situasi Politik yang kondusif di tengah masyarakat.
"Perbedaan pilihan politik adalah sesuatu yang wajar di alam demokrasi sehingga masing -masing pihak harusnya bisa saling menghargai dan menghormati," katanya,(*)
Teks/Foto : Bambang Sulistyono, S.IP (Tim Publikasi BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom