Nunukan, SIMP4TIK – Kepala Badan Kesataun Bangsa  dan politik (Kesbangpol ) Kabupaten Nunukan Hasan Basri, S. IP., mengatakan lokasi Pemasangan Alat peraga kampanye (APK) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) tingkat Kabupaten dan provinsi di Pilkada 2024 dirampingkan menjadi sekitar 140 lebih dari 200 lebih titik pada Pemilu 2024, lalu.

“Pada Pilkada nanti titiknya ada pengurangan, Pileg dengan Pilkada tentu berbeda, kalau pileg lebih banyak calonnya, sementara kalau Pilkada sedikit, karena calonnya bisa sampai 4 orang atau pasang saja,” terangnnya, Selasa (02/07/2024).

Lanjut Hasan, titik lokasi pemasangan APK pada pemilu sebelumnnya terbanyak ada di Pulau Nunukan, Pulau Sebatik kemudian di wilayah 4, namun pada pilkada ini titiknya berkurang 1/3 (sepertiga) dari pemilu yang lalu.

“Berkurangnya titik hampir sepertiganya, titik-titik terbanyak itu sebelumnya ada di Nunukan dan Nunukan Selatan, kemudian di Pulau Sebatik, dan di wilayah 4, pada pilkada ini kita pasang paling banyak 7 titik di setiap kecamatan, jadi kalau 7 titik setiap kecamatan artinya 21 kecamatan x 7 titik, nanti hanya ada 147 titik, jumlah ini berkurang dari Pemilu yang sebelumnya ada 200an lebih,” beber Hasan.

Namun, menurut Hasan, untuk titik-titik tersebut saat ini masih belum di SK kan, karena belum memasuki tahapan pemilu.

“Penetapan titik APK belum disahkan, kalau sudah ada Calon dan sudah mulai tahapan kampanye baru di SK kan titik-titik pemasangan APKnya,” ujar Hasan.

Lebih lanjut, Hasan menuturkan, terkait APK yang saat ini banyak di terpasang, untuk sosialisasi, silahkan saja asal tidak melanggar peraturan daerah tentang keindahan kota.

“Kalaupun saat ini ada yang memasang itu pribadi untuk sosialisasi, bahkan bila pemasangan sampai ke rumah warga itu tidak masalah sepanjang ada persetujuan dengan pemilik rumah, intinya sepanjang tidak merusak keindahan kota dan tidak membahayakan orang lain, misalnya memasang di titik yang dianggap membahayakan itukan melanggar perda pastinya satpolpp dan DLH akan menegur bila ada yang seperti itu,” imbuhnya

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS