Nunukan, SIMP4TIK-  Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) mengantisipasi kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) Awal bulan Januari 2024 melalui surat yang ditujukan kepada Camat Se Kabupaten Nunukan Perihal Penyampaian Kewaspadaan DBD dengan pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui gerakan 4 M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang/Mengubur, Mematau) kepada seluruh masyarakat yang dilaksanakan secara berjenjang melalui Kelurahan, Desa, RW dan RT.

Ini dilaksanakan untuk kesiapsiagaan seluruh perangkat dan masyarakat dalam menghadapi peningkatan kasus DBD di wilayah masing-masing. Dalam point surat tersebut juga disampaikan agar apabila ada anggota keluarga yang mengalami deman naik turun selama 2 hari maka diharapkan untuk segera membawa ke Fasilitas Kesehatan terdekat.

Dinkes P2KB terus melakukan pemantauan kewaspadaan DBD melalui laporan Surveilance dari masing-masing wilayah kecamatan se-Kabupaten Nunukan.

Berdasarkan hasil laporan surveilance kasus suspek DBD di Kabupaten Nunukan sampai dengan Minggu ke 13 sejumlah 192 yang tersebar di 13 Faskes  di wilayah Kabupaten Nunukan, dengan penderita  positif DBD sejumlah 92 Kasus.

Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Kesehatan P2KB dan UPTD Puskesmas bekerjasama dengan Camat dan Kepala Desa sudah melakukan beberapa upaya untuk pencegahan dan pemberantasan peningkatan kasus DBD ini yaitu dengan melakukan penyuluhan, pemberian pemahaman cara mencegah DBD (PHBS, mengkonsumsi makan yang bergizi dan sehat, mengkonsumsi vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh, segera membawa anggota keluarga apabila mengalami deman  turun naik selama 2 hari berturut-turut ke Faskes terdekat untuk dilakukan  pemeriksaan) kepada semua warga sesuai wilayah masing-masing desa untuk melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan dalam dan luar rumah dengan PSN.

Petugas kesehatan melakukan  pemantauan jentik dan pembagian serta pemberian secara langsung bubuk abate, selain  itu juga pada wilayah desa yang sudah terdapat kasus positif DBD dilakukan Fogging atau Penyemprotan.

Kasus DBD terjadi peningkatan di wilayah Kabudaya pada Maret 2024. Berdasarkan data yang ada di uraikan sebagai berikut, Puskesmas Tanjung Harapan Kecamatan Sembakung Atulai Minggu ke 9 awal Maret tahun 2024 terlaporkan ada 2 kasus Suspek Dengue, minggu ke 10 terlaporkan ada 8 kasus suspek dengue dan minggu ke 11 adalah puncak kasus suspek dengue di kecamatan sembakung atulai wilayah kerja puskesmas tanjung harapan yang menunjukkan angka tertinggi dari minggu sebelumnya yaitu ada 16 kasus secara epidemiologi kita melihat tren penyakit suspek dengue di kecamatan sembakung atulai ini sudah mulai meningkat. Oleh karena itu agar memutus rantai penularan penyakit suspek dengue di kecamatan sembakung atulai dilakukan adalah Penyuluhan, Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Pembagian Abate, dan untuk kegiatan fogging dilakukan pada desa yang sudah ada penderita positif DBD

Puskesmas Atap Kecamatan Sembakung Minggu ke 9 awal Maret tahun 2024 terlaporkan ada 0 kasus Suspek Dengue, minggu ke 10 terlaporkan ada 0 kasus suspek dengue dan minggu ke 11 mulai terlaporan 2 kasus suspek dengue di kecamatan sembakung wilayah kerja puskesmas atap secara epidemiologi kita melihat tren penyakit suspek dengue yang terjadi di kecamatan sembakung atulai ini sudah mulai meningkat sehingga ketika muncul kasus di kecamatan sembakung 2 kasus yang belum menunujukan angka kasusnya meningkat berturut turut dalam 3 minggu terakhir tapi kita perlu mewaspadai walau angka kasus nya menunjukkan 2 kasus tapi kasus ini berada di desa pagar kecamatan sembakung yang jaraknya dengan desa yang ada di kecamatan sembakung atulai sangatlah dekat maka kita perlu mewaspadai ada nya penyebaran penyakit dan kenaikan kasus di kecamatan sembakung atau desa pagar ini.  Oleh karena itu untuk memutus rantai penularan penyakit suspek dengue di kecamatan sembakung atulai dilakukan adalah Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Pembagian Bubuk Abate, dan untuk kegiatan fogging dilakukan pada desa yang sudah ada penderita positif DBD.

Puskesmas Pembeliangan Kecamatan Sebuku Minggu ke 9 awal Maret tahun 2024 terlaporkan ada 0 kasus Suspek Dengue, minggu ke 10 terlaporkan ada 2 kasus suspek dengue dan minggu ke 11 ini mulai meningkat angka terlaporan 4 kasus suspek dengue di kecamatan sebuku wilayah kerja puskesmas pembeliangan. Oleh karena itu untuk memutus rantai penularan penyakit suspek dengue di kecamatan sembakung atulai dilakukan adalah Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Pembagian Bubuk Abate, dan untuk kegiatan fogging dilakukan pada desa yang sudah ada penderita positif DBD.

Puskesmas Mansalong Kecamatan Lumbis Minggu ke 9 awal Maret tahun 2024 terlaporkan ada 1 kasus Suspek Dengue, minggu ke 10 terlaporkan ada 1 kasus suspek dengue dan minggu ke 11 ini mulai meningkat angka terlaporan 5 kasus suspek dengue di kecamatan Lumbis wilayah kerja Puskesmas Mansalong. Oleh karena itu untuk memutus rantai penularan penyakit suspek dengue di Kecamatan Lumbis telah dilakukan kegiatan Penyuluhan, Penyebaran informasi melalui media sosial, mesjid, siaran keliling, anjuran untuk  Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pembagian Bubuk Abate, dan untuk kegiatan fogging dilakukan pada desa yang sudah ada penderita positif DBD.

Sampai berita ini dirilis sudah ada 2 kasus kematian akibat DBD di Wilayah Kabupaten Nunukan, yaitu pasien positif DBD dari wilayah Desa Butas Bagu Kecamatan Sembakung pada akhir bulan Maret dan Pasien positif DBD dari wilayah Desa Patal Kecamatan Lumbis pada tanggal 6 April 2024 yang meninggal di RSUD Malinau. Untuk kedua wilayah tersebut petugas sudah dan sedang melakukan fogging untuk mencegah dan memutus penularan kasus di desa tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan P2KB Miskia, S.Si, Apt, M.M mengharapkan agar Kepala Puskesmas dan jajarannya untuk terus memantau dan tidak berhenti memberikan penyuluhan, pemahaman kepada masyarakat sesuai wilayah kerja tentang upaya-upaya pencegahan DBD dan melakukan Fogging untuk desa yang sudah memiliki penderita positif DBD.  Selain itu juga sangat diharapkan Kerjasama yang baik dari para Camat, Lurah dan Kepala Desa serta kesadaran seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya penularan DBD,  Semoga tidak ada lagi kasus kematian akibat DBD di Kabupaten Nunukan.

Teks/Foto : Feri Styaningsih, S.KM (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom