SIMP4TIKNEWS - Peternak lebah asal Desa Atap Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, memulai perjalanan usahanya di dunia peternakan lebah sejak tahun 2005. Awalnya, ia tidak langsung meraih kesuksesan.
Usaha yang ia geluti sempat menemui berbagai kegagalan. Namun, kegigihan dan kerja kerasnya membuahkan hasil yang membanggakan.
Arvit hanya mencoba-coba untuk memulai usaha ternak lebah. Ia melihat potensi pasar madu yang cukup besar, namun pengetahuan tentang cara merawat dan mengelola lebah masih sangat terbatas.
Banyak percobaan yang gagal, membuat Arvit hampir putus asa. Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Ia terus mencari cara untuk memperbaiki teknik budidaya lebahnya.
Di tengah kebingungannya, Arvit memanfaatkan kemajuan teknologi digital, khususnya platform YouTube, untuk belajar lebih dalam mengenai peternakan lebah.
Dengan cara otodidak, ia menyaksikan berbagai video tutorial dan informasi yang dibagikan oleh para peternak lebah dari berbagai belahan dunia.
Berbekal pengetahuan yang didapat dari internet, Arvit mulai mengubah metode pemeliharaannya, dan perlahan-lahan, usaha peternakan lebahnya mulai menunjukkan perkembangan positif.
Keberhasilan Arvit tidak datang begitu saja, Ia terus menguji berbagai teknik dan alat, serta menciptakan inovasi baru dalam merawat lebah.
“ Saya terus berusaha menguji berbagai teknik dan alat yang ada, bahkan tidak jarang saya mencoba hal-hal baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya tentunya dalam hal ini Inovasi adalah kunci untuk bisa terus berkembang.” Kata Arvit.
Setiap eksperimen, baik itu berhasil ataupun tidak, memberikan pelajaran berharga yang akhirnya membawa dirinya pada pemahaman yang lebih dalam tentang cara merawat lebah dengan baik.
“ Saya yakin, tanpa ketekunan dan kreativitas untuk terus menciptakan solusi baru, saya tidak akan mencapai titik ini." ungkapnya.
Salah satu inovasi yang diperkenalkannya adalah alat penyedot madu yang ia kembangkan sendiri.
Alat tersebut memudahkan proses panen madu dari sarang lebah tanpa merusak koloni lebah, dan alat yang ia ciptakan itu menjadi salah satu daya tarik utama bagi para peternak lebah lainnya.
Seiring dengan keberhasilannya, Arvit terus memperluas usaha ternak lebahnya. Saat ini, jumlah sarang lebah yang ia kelola telah mencapai sekira 100 pokok sarang.
Madu-madu yang dihasilkan pun tidak hanya terjual di Kabupaten Nunukan, tetapi sudah merambah ke daerah lain, seperti Malinau, Balikpapan, dan bahkan luar negeri, yakni Malaysia.
Madu yang diproduksi oleh Harfid dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, dan hal inilah yang membuat produknya banyak diminati di pasar.
Keberhasilan Arvit dalam mengelola usaha peternakan lebahnya juga menarik perhatian banyak pihak.
Kini, ia sering diundang untuk menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan pelatihan peternakan lebah.
Pengalamannya yang berharga dan inovasi yang ia ciptakan menjadikannya contoh yang inspiratif bagi para peternak lebah di daerah lainnya.
Yang menarik, Harfid tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha ternaknya.
Ia lebih memilih untuk mandiri, dengan mengelola segala aspek usahanya sendiri. Dengan pendekatan yang penuh dedikasi dan kecintaan terhadap dunia peternakan lebah, ia berhasil mencapai kesuksesan tanpa perlu bergantung pada bantuan eksternal.
Arvit juga terus berinovasi dengan menciptakan berbagai alat dan teknologi baru yang mempermudah proses pemeliharaan lebah dan panen madu.
Selain itu, ia juga mulai memperkenalkan cara-cara ramah lingkungan dalam budidaya lebah, yang turut mendukung keberlanjutan ekosistem serta kualitas madu yang dihasilkan.
Madu Kelulut hasil peternakan Harfid dikenal memiliki kualitas yang sangat tinggi, berkat perhatian dan perawatan khusus yang diberikan kepada koloni lebah.
Hal ini membuat madu yang dihasilkan tidak hanya diminati oleh konsumen lokal, tetapi juga mendapat tempat di pasar internasional.
Permintaan yang terus meningkat membuat usaha peternakan lebah ini semakin berkembang.
Kisah sukses Arvit merupakan bukti nyata bahwa dengan semangat belajar, ketekunan, dan inovasi, seseorang bisa meraih kesuksesan meskipun memulai dari nol.
Dari sebuah kegagalan dan kesulitan yang pernah dialami, ia berhasil membangun usaha yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Kini, Arvit tidak hanya menjadi peternak lebah sukses, tetapi juga seorang inspirator bagi banyak orang yang ingin mengikuti jejaknya.
Dengan berbagai pencapaian yang telah diraih, Arvit tetap rendah hati dan terus berusaha untuk mengembangkan usahanya.
Ia berharap dapat berbagi ilmu dan pengalamannya kepada lebih banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha peternakan lebah.
Semangat juang dan kegigihannya menjadi inspirasi bagi semua orang bahwa kesuksesan sejati datang dari proses yang panjang dan penuh pembelajaran.***
Teks/Foto : Taufik, S.KSi, M.IKom (Tim Publikasi SEKRETARIAT DPRD )
Editor : Taufik, S.KSi, M.IKom