Nunukan, SIMP4TIK - Pemerintah Kabupaten Nunukan Bersama KPPS Melaksanakan rapat Koordinasi Lintas Sektor Analis situasi penentuan desa lokus stunting tahun 2025 bertempat di ruang rapat lantai 2 Kantor Bappeda Litbang, Senin (22/4/2024).

Drs. Raden Iwan Kurniawan M.A.P Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan mengatakan selaku tim KPPS dapat mendukung komitmen pemerintah pusat bahwa angka prevalensi di tahun 2024 setinggi-tinggi nya 14 persen.

"Kami berharap tim tetap solid dalam melaksanakan berbagai jenis program dan delapan aksi konvergensi ditambah dengan dukungan dari beberapa pihak selama ini termasuk dari unsur desa dan unsur pihak luar yang memang bekontribusi  dalam penanganan stunting," ujarnya.

Untuk Kabupaten Nunukan sendiri belum di rilis dari tingkat Provinsi Kalimantan Utara,

Prevelensi Penurunan kasus stunting di provinsi Kalimantan Utara mencapai 17 persen, tetapi bila ada kabupaten kota yang memiliki prevalensi di bawah mencapai 17 persen berarti ada kabupaten kota yang memiliki prevalensi di atas 17 persen.

"Kita sama sama melaksanakan program selama ini baik intervensi spesifik dan sensitive yang sudah di laksanakan oleh SKPD," tambahnya.

Kabupaten Nunukan menghadapi sejumlah tantangan termasuk mindset masyarakat dan pola asuh anak yang tidak optimal.

"Semoga kita bisa berkerja sama dengan baik sehingga bisa memenuhi target yang di tetapkan oleh pemerintah pusat," imbuhnya.

Rapat di hadiri oleh Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan, dinas kesehatan P2KB, dinas pemberdayaan masyarakat desa, dinas pekerjaan umum, dinas perumahan dan kawasan pemukiman, dinas ketahanan pangan dan pertanian, dinas Komunikasi informatika statististikdan persandian, dinas sosial pemberdayaan perempuan, dinas pendidikan, dinas perikanan.

Teks/Foto : Putri Sartika Dewi Permata Sari (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom