Nunukan, SIMP4TIK - Masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Dokter Spesialis di Rumah Sakit Pratama (RSP) di Kabupaten Nunukan, dan untuk penuhi pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nunukan telah menyediakan fasilitas layanan emergensi bagi pasien rujukan.
Diantaranya layanan antar jemput pasien, dan tempat tinggal (rumah tunggu), serta distribusi obat-obatan.
Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Nunukan Miskia, terbatasnya pelayanan kesehatan di Kecamatan - kecamatan, diantarannya seperti di Krayan meskipun di Krayan sudah ada Rumah Sakit Pratama (RSP), namun Non Spesialis.
Untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat di Krayan dengan status pasien rujukan atau emergensi, pemda telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak di antaranya adalah maskapai penerbangan Mission Aviation Fellowship (MAF), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, RSUD Malinau dan RSUD Nunukan.
"Setiap tahun pemda Kabupaten Nunukan melalui Dinas Kesehatan melakukan MoU dengan maskapai Penerbangan yaitu MAF terutama untuk yang emergensi, yang gawat darurat, mau dirujuk," terangnya.
"Jadi yang betul-betul urgen, membutuhkan pelayanan spesialis kita rujuk menggunakan MAF. lanjut pihak maskapai juga mengantar sampai ke RS terdekat, sementara ini kita juga sudah MoU dengan RSUD Tarakan, RSUD Malinau dan RSUD Nunukan," tambahnya.
Menurut Miskia, masyarakat di Krayan yang menggunakan fasilitas layanan emergensi menggunakan MAF pada tahun 2023 lalu lebih dari 20 orang, dan biaya yang dialokasikan untuk satu kali perjalanan kisaran Rp28 Juta.
"Pasian rata-rata rujukannya ke Tarakan, dan tercatat ada 20an lebih rata-rata ibu hamil yang kesulitan melahirkan dirujuk, pasien stroke dan sesak pernafasan. Pelayanan itu 24 jam, apabila ada emergency malam dan mereka merujuk itu bisa segera terlayani dan MAF siap, itulah tujuan MoU karena kalau kita tidak kerjasama kita menunggu sesui jadwal reguler," ujar Miskia.
Selain itu, pemda juga melakukan MoU khusus untuk pendistribusian obat-obatan ke wilayah krayan.
"Kita baru tahun ini kerjasama khusus untuk pengiriman obat-obatan, selama ini kita reguler, jadi setiap kali mau kirim kita harus tunggu jadwal, sehingga stok obat bisa kosong, karena menunggu giliran pengiriman," tuturnya.
Tidak hanya itu, Pemda juga menyediakan fasilitas rumah tunggu bagi keluarga pasien yang sedang mendampingi maupun menunggui keluarganya yang sedang dirawat.
"Kita ada menyiapkan rumah tunggu bagi keluarga pasien yang tidak memiliki rumah tinggal ataupun keluarga, rumah tunggu disediakan di Tarakan, Malinau, Nunukan bahkan di RSP di Kecamatan-kecamatan," imbuhnya.
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom