Nunukan, SIMP4TIK - Pemerintah Kabupaten Nunukan kembali melaksanakan program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Penumpang Udara Tahun Anggaran 2025. Peluncuran SOA Penumpang 2025 ini secara resmi melayani rute Nunukan-Long Bawan (PP) dan Nunukan-Binuang (PP).
Kepala Perekonomian dan SDA Setda Nunukan, Rohadiansyah menyampaikan program SOA Penumpang ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Nunukan. Khususnya di daerah-daerah terpencil dan program ini berjalan selama 12 bulan.
"Mulai 8 Januari 2025 hingga akhir Desember 2025. Pelaksanaan SOA Penumpang Udara tahun ini berdasarkan Perjanjian Kontrak Nomor 1/SP/SOA-UDARA/027/1/2025 tertanggal 2 Januari 2025," kata Rohadiansyah, Kamis (16/1/2025).
Rohadiansyah menjelaskan frekuensi penerbangan untuk rute Nunukan-Long Bawan (PP) dijadwalkan sebanyak 468 flight sepanjang tahun, terdiri dari 234 flight ke Long Bawan dan 234 flight kembali ke Nunukan.
“Selain rute Long Bawan, tahun ini Pemerintah Daerah juga membuka rute baru penerbangan perintis Nunukan-Binuang (PP) menggunakan pesawat Pilatus dengan total 104 flight, yaitu 52 flight menuju Binuang dan 52 flight kembali ke Nunukan,” ujar Rohadiansyah.
Program SOA Penumpang Udara ini menggunakan anggaran sebesar Rp8.808.800.000 yang dialokasikan melalui Kegiatan Pengendalian dan Distribusi Perekonomian. Pelaksanaan kegiatan ini dipercayakan kepada PT Smart Cakrawala Aviation.
“Diharapkan dengan adanya subsidi ini, mobilitas masyarakat akan semakin meningkat, sehingga akses terhadap pendidikan, kesehatan dan kebutuhan ekonomi lainnya dapat terpenuhi dengan lebih baik,” tutupnya.
Peluncuran penerbangan perdana SOA Penumpang Udara ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat dan pihak terkait. Program ini diyakini menjadi langkah strategis dalam memperkuat konektivitas dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Nunukan.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Nunukan, Abdul Munir mengatakan, penerbangan bersubsidi ini merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap tahun untuk meringankan beban masyarakat di wilayah Krayan dan sekitarnya.
“Kita ketahui bersama, pesawat terbang sampai saat ini masih menjadi satu-satunya modal transportasi yang bisa menjangkau wilayah Krayan dan sekitarnya. Jika tanpa subsidi dari pemerintah, harga tiket pesawat menuju wilayah Krayan dan sebaliknya masih relatif mahal, dan hal ini cukup memberatkan masyarakat,” ungkapnya.
Sehingga Pemerintah Nunukan berkomitmen untuk menanggung sebagian dari biaya tiket pesawat tersebut dengan skema subsdidi.
Ia berharap, dengan adanya pemberian subsidi ongkos angkut pesawat ini dapat membantu anak – anak di wilayah Krayan yang ingin melanjutkan sekolah di luar kota, mereka yang ingin berobat, dan masyarakat yang memiliki keperluan-keperluan lain. Disamping itu, pemberian subsidi ini juga diharapkan mampu menekan harga-harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat.(*)
"saya berharap alokasi anggaran yang sudah disiapkan pada tahun ini mampu mengcover seluruh kebutuhan masyarakat untuk jangka waktu satu tahun ke depan,” ungkapnya.
Teks/Foto : Andi Tirta Yudistira (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom