Nunukan, SIMP4TIK - Guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memastikan penyelenggaraan pemerintah desa tetap berpegang pada prinsip keterbukaan, partisipatif dan akuntabilitas, dibutuhkan pendidikan dan pelatihan yang konsisten bagi para aparatur desa.

Fasilitas dukung sebuah sistem aplikasi untuk memudahkan para aparat desa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing juga diperlukan.

Seperti salah satunya,  kegiatan yang dilaksanakan, pada Kamis (18/1/2024) yaitu pembinaan Lembaga Kemasyarakat Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD)/Kelurahan Tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), dan Sosialisasi Aplikasi Simponi Desaku (Sistem Informasi Manajemen Pengolahan Data dan Pelatihan Terintegrasi Desa di Kalltara), yang di laksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltara.

Kepala DPMD Nunukan, Helmi Pudaaslikar, S. IP, M. AP, mengatakan pemerintah Kabupaten (pemkab) Nunukan menyambut baik hadirnya aplikasi sistem informasi manajemen pengolahan data dan pelatihan terintegrasi bagi masyarakat desa (SIMPONI Desaku) untuk membantu para aparatur desa.

Sebelumnya, banyak desa yang terbelakang dan miskin, sekarang ini menjadi maju, berkembang, dan memiliki sumber pendapatan sendiri dan Infrastruktur di pedesaan saat ini juga sudah jauh menjadi lebih baik.

"Kita berharap pelatihan ini dapat meningkatkan SDM aparatur desa, dan  dengan adanya aplikasi ini, dapat mendukung pembangunan desa di Kabupaten Nunukan," ujarnya, Kamis (18/1/2024).

Menurut Helmi, peran serta kelompok masyarakat seperti LDK, LDA dan unsur masyarakat desa tersebut sangat berpengaruh besar demi kemajuan desanya.

"Peran serta semua pihak dalam satu desa, disamping aparatur desa itu sendiri, serta kolaborasi dan dukungan pemerintah, akan membuat desa semakin maju," imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS