Nunukan, SIMP4TIK - Dalam rangka pengendalian Inflansi Tingkat Daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan menggelar Pasar Murah.

Pasar murah ini merupakan Kegiatan pengendalian harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat pasar Kabupaten/kota, untuk menjaga stabilisasi sembako di wilayah Kabupaten Nunukan, menjelang bulan puasa dan bulan Ramadan.

Kepala Bidang Perdagangan DKUKMPP Kabupaten Nunukan, R. Dior Frames S. S. Ip,. MA., mengatakan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di empat titik di pulau Nunukan selama empat hari berturut-turut, mulai hari Rabu (28/2/2024) sampai dengan Sabtu (2/3/2024).

"Perdana dilaksanakan di pasar malam Mamolo, berikutnya di pasar malam Mambunut, pasar malam Sei Fatimah dan terakhir di pasar malam Binusan," terang, Dior Frames, Rabu (28/2/2024).

Menurut Dior Frames, pasar murah ini menyediakan aneka sembako diantaranya beras, telur, minyak goreng, tepung, sirup, susu kental manis (SKM), kecap manis, teh, aneka sabun seperti sabun cuci piring, dan diterjen cuci baju.

Khusus beras, kami sinergis dengan ketahanan panganan Nunukan, kami bawa sepuluh karung dengan berat 10 Kilogram (Kg), beras lokal cap Burung Enggang, diproduksi petani Sebatik dari KSU Mamminasae Nunukan Kaltara, dari program ketahanan pangan murah. 

Diantara barang sembako tersebut yang paling diminati masyarakat di pasar Mamolo adalah beras.

"Beras memang mengalami kenaikan harga di premium dan medium yang biasa pada kuartal terakhir 2023 kita masih di Rp12.000 hingga Rp14.000 per kilogram, tapi di awal tahun ini kita berada di harga Rp.14.000 untuk yang medium, sedangkan premium ada di harga Rp16.700 mendekati Rp17.000, sedangkan disini kita menjual lebih murah, Rp 115.000 per  karung atau sama dengan Rp11.500 per Kg," ujarnya.

Selain beras, barang yang juga diburu oleh mayarakat Mamolok adalah telur, tepung, SKM, dan Sirup

"Hampir merata, cuma memang beberapa komoditas kita terbatas pelaku usaha dan pemilik barang juga terbatas stocknya," ungkap, Dior.

Masyarakat Mamolo yang berbelanja dipasar murah, seperti Cenceng, mengaku senang dengan adanya kegiatan ini, karena sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan harga sembako yang lebih murah.

"Harga disini jauh lebih murah dibanding harga di pasaran seperti minyak goreng disini dijual dengan harga dibawah Rp20 ribu, di pasaran lebih dari Rp20 ribu, sirup di pasar harganya Rp14000, sedangkan disini hanya Rp12ribu, pokoknya harga di sini (pasar murah) di bahwa harga pasaran," ujarnya.

Selain itu, Farah yang membeli beras mengaku senang karena bisa membeli dengan harga yang jauh lebih murah.

"Di pasar Rp145 - Rp150 ribu yang 10 kg berat sekali untuk kami, Alhamdulillah ada pasar murah, bisa beli beras murah hanya Rp115 ribu 10 Kg," tuturnya.

Senada dengan itu, Fajar, mengatakan dengan adanya pasar murah ini sangat membatu perekonomian warga apa lagi di situasi ekonomi di Nunukan berat saat ini.

"Kami berharap perhatian pemerintah melalui pasar murah ini tetap terus di lakukan untuk membatu masyarakat di Nunukan," imbuhnya.

 

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS