Nunukan, SIMP4TIK- Hari Kesehatan Nasional pertama kali diperingati pada tanggal 12 November 1964 pada tahun 2024 ini telah memasuki peringatan yang ke-60 tahun.
Untuk tetap menjaga semangat peringatan HKN, RSUD Kabupaten Nunukan yang di pimpin oleh Direktur RSUD Nunukan, Sabaruddin, S.KM.,M.Kes menyelenggarakan kegiatan jalan sehat sesuai dengan tema HKN tahun ini yaitu Gerak Bersama Sehat Bersama. Kegiatan ini di laksanakan di RSUD Nunukan, Jumat (8/11/2024).
Rangkaian acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Dinkes P2KB, Hj. Miskia, S.Si.Apt., M.M, sambutan Direktur RSUD kemudian dilanjutkan dengan pelepasan peserta untuk jalan sehat.
Rute jalan sehat dimulai start dari RSUD Nunukan memutar ke jalan raya sei Fatimah, tanjakan samping tower telkomsel, embung sei Fatimah dan kembali ke RSUD Nunukan sepanjang 3,3 km dan ditempuh dalam waktu kurang lebih 40 menit.
Selain jalan sehat peserta juga diminta mengumpulkan sampah yang di temukan di sepanjang jalan guna menjaga kebersihan lingkungan.
Pada akhir acara panitia memberikan apresiasi kepada kelompok dengan pengumpul sampah terbanyak. Selain diikuti oleh pegawai RSUD nunukan dan jajarannya hadir pula dari Dinas Kesehatan P2KB, puskesmas di wilayah pulau Nunukan, UPT Labkesda dan BPFAK Nunukan.
Dalam wawancara dengan tim publikasi, Direktur RSUD Nunukan, Sabaruddin, S.KM., M.Kes mengajak untuk semangat. “Mari bersama-sama merayakan Hari Kesehatan Nasional dengan penuh semangat dan menjadi generasi sehat, berdaya dan berdampak pada masyarakat," pungkasnya.
Tanggal 12 tersebut merujuk pada program pemberantasan penyakit malaria yang digalangkan pemerintah pada saat itu. Berdasarkan kutipan buku panduan 50 tahun HKN, menilik kembali ke belakang pada era 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa mati akibat malaria yang sebenarnya, melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia dapat dieliminasi.
Oleh karena itu pemerintah melakukan usaha pembasmian malaria (malaria eradication) yang berarti melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.
Untuk mencapai hal tersebut, pada tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 diubah menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM). Pembasmian malaria ditangani secara bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan direncanakan pada tahun 1970 malaria akan hilang dari bumi Indonesia.
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan obat baru yaitu DDT, dengan penyemprotan secara masal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta.
Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. 5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria Sehingga pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang pertama. HKN diperingati setiap tahun sebagai pendorong untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat.(*)
Teks/Foto : Feri Styaningsih, S.KM (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom