Nunukan, SIMP4TIK - Pembukaan Nunukan Wedding Market Festival dan Festival Tari Kreasi Nusantara 2024 yang di selenggarakan di Gedung Olah Raga (GOR) Nunukan ini akan berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 30 Mei - 2 Juni 2024 dan diikuti oleh 13 vendor wedding organizer, di Nunukan.

Mewakili Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudparpora) Kabupaten Nunukan, Abdul Khalid, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Nunukan Wedding market festival ini, karena menjadi salah satu upaya untuk memberi kemudahan bagi warga Nunukan dalam merencanakan pernikahan.

Selain sebagai cara promosi usaha festival ini sebagai bagian dari memeriahkan HUT Ke-25 Kabupaten Nunukan.

"Kegiatan ini juga saya harap dapat memeriahkan ulang tahun Kabupaten Nunukan dalam bidang seni, budaya dan Kebangsaan, selain itu juga diharapkan mengangkat budaya daerah sebab budaya daerah sangat penting untuk di lestarikan, dan mengangkat nama daerah," kata Khalid.

Khalid juga mengatakan akan terus mendukung penuh kegiatan ini terlaksana setiap tahunnya, agar pertumbuhan ekonomi sektor ini menjadi lebih baik, sesuai visi Nunukan maju.

"Karena dari segi wisata ini bisa mengangkat promosi Nunukan. Kita punya budaya dan baju adat pernikahan yg unik seperti dari Dayak dan Tidung. Meskipun dimalam pembukaan ini budaya dan baju adat dari keduanya belum ditampilkan, namun berlangsungnya kegiatan ini dalam 3 hari ke depan, budaya adat Dayak dan Tidung juga akan kita ditampilkan" terangnya.

Terpisah, salah satu vendor acara dari D Look Make Up Art Studio & Bridal, Dalmatias Mitang mengaku dalam kegiatan ini Ia mengangkat tema pakaian adat NTT dan Toraja. Ia juga mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan ini, dan merasa sangat senang dan bangga dengan diadakannya kegiatan Wedding Market Festival, yang sekaligus untuk memeriahkan HUT Kabupaten Nunukan.

"Karena saya orang NTT saya mengangkat tema adat NTT, sedangkan untuk yang Toraja, karena selama ini yang sering menggunakan jasa saya adalah masyarakat Nunukan yang sukunya Toraja," ucapnya. 

Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan agar Wedding Market dan Bridal Khusunya di kota Nunukan semakin berkembang.

"Karena kegiatan ini juga salah satu bagian memperkenalkan budaya, seperti yang tadi kita lihat begitu banyak dan bermacam pakaian adat pengantin yang ada di Indonesia, hal ini menjadi salah satu pengenalan budaya Indonesia juga," tuturnya.

Bagi masyarakat Nunukan yang ingin menyaksikan dan masuk wedding market festival, pengunjung tidak dipungut bayaran alias gratis, selain melihat keindahan, pengunjung bisa, mencicipi makanan dan minuman yang di sediakan oleh pelaku UKM disekitar area GOR.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS