Nunukan, SIMP4TIK -  Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, melalui unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Balai Pengelolaan Farmasi dan Alat Kesehatan (BPFAK) menggelar pertemuan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) dan evaluasi pengelolaan obat, serta sosialisasi operasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) di Aula KPPN Sedadap Nunukan, Senin (19/08/2024).

Pertemuan tersebut di hadiri sebanyak 40 orang terdiri dari pemegang program bidang kesehatan masyarakat (HIV,TBC, Malaria, Diare, Kesehatan ibu, Kesehatan anak dll), pemegang  program bidang KB Dalduk, serta penanggung jawab farmasi di puskesmas dan penanggung jawab farmasi Rumah Sakit Pratama.

Pertemuan ini di buka secara langsung oleh kepala dinas kesehatan P2KB, Miskia, S.Si., Apt., MM, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataaan dan kualitas obat, keterjangkauan obat esensial generik dan retribusi untuk penyediaan obat di puskesmas dan di rumah sakit pratama. Diharapkan agar kebutuhannya dapat di rencanakan secara efektif dan efisien sehingga tidak terjadi kekosongan obat di puskesmas dan di rumah sakit pratama Kabupaten Nunukan.

Kepala BPFAK, Mudasir, S.Farm.Apt selaku ketua panitia penyelenggara kegiatan menyampaikan harapannya melalui kegiatan ini diharapkan obat program dan 40 item obat essensial tersedia di fasilitas kesehatan. Selain itu Mudasir juga menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kompetensi pengelola obat di puskesmas dan rumah sakit pratama melalui kegiatan ini.

Teks/Foto : Putri Sartika Dewi Permata Sari (Tim Publikasi DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom