Nunukan, SIMP4TIK - Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pendidikan Bidang Ketenagaan Kurikulum Sastra dan Perijinan (K2SP) menggelar lomba bercerita tingkat Paud, SD dan SMP se - Kabupaten Nunukan diikuti oleh 24 peserta yang berlangsung di Paras Perbatasan Jalan Lingkar, Kamis (01/08/2024).

Peserta yang mengikuti lomba bercerita tampil ekspresif dengan suara yang lantang membawakan cerita rakyat didepan dewan juri dan penonton. Beberapa peserta yang tampil menggunakan properti yang tidak berbahaya sebagai pelengkap cerita yang berasal dari berbagai daerah di wilayah Kabupaten Nunukan. Setiap peserta diberikan waktu membawakan cerita rakyat selama kurang lebih 10 menit saja. 

Arbain selaku juri II menyampaikan kepada seluruh peserta yang sudah tampil dan disampaikan juga kepada pendamping atau guru agar kedepannya tidak menggunakan teks pada saat membawakan cerita rakyat.  Hal ini dikarenakan para peserta tidak konsentrasi pada penampilan, mimik, dan intonasi juga akan mengurangi nilai peserta.

“Pesan kami, kedepannya jika mengikuti lomba bercerita, diusahakan cerita itu dihafal agar bisa mengeksplor, mengekspresikan apa dari ceritakan yang kita sampaikan,” ujar Arbain.

Setiap menggunakan properti bercerita, berikan peluang waktu untuk mempersentasikan properti yang digunakan. Jangan sampai bercerita sambil memegang propertinya. Artinya, sambil berjalan pegang properti lalu kita bercerita.

Senada dengan yang disampaikan Arbain, juri III ini juga memberikan masukan berupa kedisiplinan dalam artian tekun dalam mengembangkan daripada cerita yang akan disampaikan.

“Ketika pada saat kita bercerita jangan sampai ada properti tapi tidak dimanfaatkan. Itu akan menjadi sia-sia, jadi bertuturlah dengan properti yang ada biar wirasa, wiraga, wirama semua dapat,” ujar Herison.

Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom