Sembakung, SIMP4TIK - Pak Arvit, peternak madu kelulut asal Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, telah sukses mengembangkan usaha madu kelulutnya sejak tahun 2005. Awalnya, Arvit hanya mengambil madu dari pohon di hutan, namun kemudian ia berinovasi dengan membuat peternakan lebah.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Arvit mempelajari cara-cara peternakan lebah melalui YouTube. Hasilnya, kini ia memiliki 50 pokok/sarang madu yang produktif. Untuk memastikan ketersediaan makanan bagi lebah, Arvit juga menanam berbagai tumbuhan kesukaan lebah di sekitar sarangnya.
"Madu kelulut memiliki khasiat yang luar biasa, seperti mengobati batuk dan meningkatkan kekebalan tubuh. Rasanya juga segar ada asam manisnya. Saya berharap, usaha ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitar," kata Arvit.
Arvit menjual madu kelulutnya secara tradisional berdasarkan pesanan dengan harga Rp100.000 per botol. Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Nunukan dapat membantu memasarkan produknya ke tingkat yang lebih luas.
"Kami membutuhkan dukungan dari Pemda untuk memperluas pemasaran dan meningkatkan kualitas produk. Dengan demikian, peternakan madu kelulut di Nunukan dapat berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Teks/Foto : Asa Zumara, SS, M.IKom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Asa Zumara, SS, M.IKom