SIMP4TIK News - Pada pemilihan Kepala Desa (Kades), Senin (28/8) lalu diikuti oleh 14 desa yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Nunukan, beberapa calon kades terpilih merupakan wajah baru.

Terpilih mengalahkan pertahanannya, namun juga ada pertahanan yang tidak maju dalam pemilihan kades tahun ini.

"Dari 14 desa ada juga pertahanan yang tidak maju, seperti di Desa Balansiku, Desa Seberang, dan Desa Bukit Aru Indah, pertahanannya memang tidak maju, otomatis Kadesnya semua baru," ucap Kabid Administrasi Pemerintahan Desa, Fery Wahyudi saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (2/9).

Fery menuturkan, ada dua pertahanan yang maju namun tidak terpilih yaitu di Desa Maspul yang memiliki 650 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan yang hadir menggunakan hak suaranya sebanyak 355 DPT. 

"Untuk pertahanan yaitu Irwansyah 120, Agus Salim raih suara 109 dan Samsul Alam dengan suara 126, unggul 6 suara dari pertahanan," ujar Fery.

Selanjutnya, kata Fery, Desa Lapri DPTnya 979, yang datang memilih sebanyak 644 DPT, sedangkan perolehan suara untuk kedua calon diungguli oleh Samsul Rijal dengan perolehan suara 379, mengalahkan pertahanan Abdul Rahman  dengan suara 275.

Hal menarik lainnya dalam pelaksanaan pilkades kali ini, menurut Fery, ada 2 calon yang merupakan pasangan suami istri.

Keduanya dari Kecamatan Sebatik Desa Padidi dan Kecamatan Krayan Timur Desa Pa'Raye.

Dari kedua calon tersebut, yang unggul suara suami sebagai pertahanan, namun yang memilih istrinya juga ada, di Padaidi, Suaminya peroleh suara 215 sedangkan yang memilih Istrinya sebanyak 83. di Desa Pa'Raye dengan jumlah DPTnya 125, yang datang memilih 123, suara suami 108 dan dan istrinya 15 suara," ungkap Fery.

Fery, menilai majunya pasangan suami istri, sebagai calon, bisa saja karena tidak ada kandidat lain yang ingin maju mendaftar.

Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan aturan turunannya Permendagri Nomor 112 dan Perda Kabupaten Nunukan Nomor  5 Tahun 2015,  juga mengatur tidak ada istilah melawan kotak kosong di Pilkades.

"Regulasinya pada saat pendaftaran  pertama apabila hanya 1 calon atau tidak ada calon lain yang mendaftar maka akan dibuktikan pendaftaran gelombang ke 2, apabila digelombang 2 juga tidak ada calon lain yang mendaftarkan diri maka kami akan mengangkat PJ sampai pilkades serentak sebelumnya itu risikonya jika hanya ada 1 calon atau tidak ada calon yang mendaftar maka diambillah langkah-langkah seperti itu tadi," terang Fery.

Fery menegaskan hasil Pilkades tersebut sudah direkap, dan sudah diketahui oleh masing-masing calon kades.

"Semua sudah menerima dan tidak ada bentuk protes atau keberatan dari calon-calon kades tersebut,"imbuh Fery.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom