SIMP4TIK News - Dalam rangkaian kegiatan Pramuka Peace VII tahun 2023 berlokasi di Bumi Perkemahan Embung Sei Fatimah Nunukan, ratusan peserta pramuka perwakilan dari seluruh kecamatam berkumpul untuk mendalami dan mengamalkan nilai-nilai pramuka, dengan fokus utama pada pendidikan, sosialisasi, komunikasi, dan informasi terkait kebencanaan.
Selain narasumber, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman, S. Pt.,M.Si hadir melihat langsung lokasi perkemahan.
Salah satu aspek utama yang menjadi sorotan adalah penguatan pemahaman terhadap edukasi kebencanaan. Para narasumber di bidang kebencanaan memberikan wawasan tentang langkah-langkah mitigasi, tanggap darurat dan penanganan kebencanaan.
Rakhmad Kurniawan menyampaikan betapa penting bagi generasi muda untuk memiliki pengetahuan yang memadai mengenai kebencanaan. Memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan dan bantuan saat terjadi bencana, serta dapat berperan dalam upaya pencegahan.
Rakhmad atau kerap disapa Awan mengajak para pramuka untuk membaur dengan masyarakat sekitar dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kebencanaan. Melalui peran mereka sebagai agen perubahan, pramuka diharapkan dapat menyebarkan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat, sehingga kesiapsiagaan terhadap bencana dapat ditingkatkan.
"Pramuka memiliki peran sebagai jembatan antara pemerintah, masyarakat dan lembaga kemanusiaan. Kolaborasi yang baik akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan memperkuat kapasitas kita dalam menghadapi bencana," tegas Awan.
Selain itu, dalam sesi komunikasi, pramuka diajarkan untuk efektif berkomunikasi dalam situasi darurat. Penekanan pada kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi landasan penting untuk mengorganisir dan membimbing masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Ketika terjadi bencana, komunikasi yang jelas dan akurat dapat menyelamatkan nyawa. Pramuka diajarkan untuk menjadi pemimpin komunikasi dalam situasi sulit, sehingga mereka dapat memberikan panduan yang tepat kepada masyarakat," tambahnya.
Informasi kebencanaan juga menjadi perhatian utama, dengan pramuka diberdayakan sebagai agen informasi di tengah-tengah masyarakat diajarkan untuk menggunakan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi penting dengan cepat dan efektif.
"Pramuka Peace VII tahun 2023 tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya generasi muda Indonesia, tetapi juga menjadi wahana untuk membangun pemahaman yang lebih baik mengenai kebencanaan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, diharapkan pramuka mampu menjadi garda terdepan dalam melindungi dan membantu masyarakat saat menghadapi tantangan bencana," imbuhnya.
Teks/Foto : RAIS (Tim Publikasi BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom