Nunukan, SIMP4TIK - Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan menggelar festival kuliner tradisional yang berlangsung di Gor Dwikora Sei Sembilan, Rabu (31/07/2024).
Dalam festival kuliner tradisional yang diikuti dari beberapa etnis yang ada di Kabupaten Nunukan tentunya sangat antusias dilihat dari beberapa sajian yang disediakan di stand masing-masing.
Ada yang menarik perhatian para pengunjung pada acara festival kuliner tradisional tersebut yaitu adanya stand dengan nuansa berwarna merah. Hiasan atau dekorasi berwarna merah dan emas tertata rapi.
Ya. Mereka adalah keluarga besar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa dari Suku Tionghoa Nunukan turut andil dalam acara tersebut. Stand yang terletak paling depan dengan beberapa hiasan lampion yang tergantung menjadi daya tarik oleh pengunjung yang datang.
Tidak hanya pada perayaan imlek saja mereka menggunakan lampion, tetapi mereka juga mengenakan pada festival kuliner tradisional untuk memeriahkan suasana. Adanya lampion tersebut bukan sekedar ornamen tetapi memiliki simbol kegembiraan dan semangat.
Warna merah yang melambangkan keberuntungan dan emas melambangkan kemakmuran. Lampion-lampion menciptakan atmosfer yang lebih hidup dan berseri serta menambahkan keindahan visual yang khas.
Kuliner yang disajikan di meja terdiri dari 12 jenis makanan dan hampir semua sajian yang ditampilkan berwarna merah. Tertata rapi lengkap dengan nama kuliner baik bahasa Indonesia maupun bahasa China. Diantaranya Hee Pan (Xi Ban), kue keranjang (nian gao), apam putih (bai tang gao), kue keladi (Yu Tou Gao), kue bulan (yue bing), telur merah (hong ji dan), Bakcang. Selain itu mereka juga menyediakan kuliner yang siap dicicipi.
Karena perdana, usai dikunjungi Kepala Dinas dan tamu undangan yang hadir, dalam sekejap para pengunjung langsung menyerbu kuliner dari stand suku tionghoa.
Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom