SIMP4TIK News - Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah SE MSi dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Tulin Onsoi dan Kecamatan Lumbis pada rabu dan Kamis (8-9/2) meningatkan Camat dan Kepala Desa untuk proaktif di dalam mengentaskan stunting. 

"Pengentasan stunting ini perlu dilakukan secara bersama-sama termasuk melibatlkan Camat dan Kepala Desa untuk menjadi Bapak dan ibu asuh stunting di wilayahnya masing-masing," katanya. 

Harapan itu disampaikan Hanafiah saat menjadi pembicara pada Forum Musrembang Kewilayahan di Kecamatan Tulin Onsoi dan di Kecamatan Lumbis yang diikuti Camat dan Kepala Desa dari Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Lumbis Pangsiangan dan Kecamatan Lumbis Hulu. 

Menurut Hanafian, imbauan untuk mengentaskan stunting ini menjadi salah satu poin yang disampaikan Presiden Jokowidodo saat mengumpulkan seluruh Bupati dan Walikota serta foruym komunikasi Pimpinan Daerah se Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu. 

"Pengentasan stunting ini adalah skala prioritas yang disampaikan Bapak Presiden sehingga seluruh Pimpinan Daerah di seluruh Indonesia wajib menindaklanjuti arahan ini," ungkapnya. 

Kabupaten Nunukan sebut Hanafiah memiliki angka staunting yang cukup signifikan di wilayah Propinsi Kalimantan Utara sehingga Bupati Nunukan sudah menunjuk dirinya menjadi Ketua Satuan Tugas Pengentasan Stunting Kabupaten Nunukan. 

"Kita sudah menyusun rencana aksi yang melibatkan seluruh Kepala perangkat Daerah termasuk camat dan seluruh Kepala Desa untuk menjadi bapak dan ibu asuh stunting," katanya. 

Bapak dan ibu asuh stunting ini, tambah Hanafiah, akan menjadi bapak angkat untuk satu sampai dua anak stunting setiap Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Kepala Desa di wilayahnya masing-masing.

"Bapak dan  ibu asih stunting ini menjadi Bapak atau ibu angkat untuk satu sampai dua anak, dengan menyiapkan kebutuhan makanan tambahan selama tiga sampai enam bulan setiap anak dengan biaya sekitar 300 ribu - 500 ribu rupiah," katanya. 

Pemberian makanan tambahan ini menurut Hanafiah perlu dilakukan mengingat anak menjadi stunting diawali karena gisi buruk yang berlanjut sehingga pertumbuhan tinggi badan tidak selaras dengan pertambahan umurnya. 

"Disamping giizi buruk juga karena ada faktor lain misalnya pernikahan usia dini dan kesibukan orang tua sehingga kurang memiliki waktu untuk memperhatikan pertumbuhan anaknya," jelasnya. 

Imbauan dan harapan Wakil Bupati ini diamini para Camat dan Kepala Desa yang menyatakan siap menyukseskan program pemerintah daerah.(*)