Nunukan, SIMP4TIK – Tanggap darurat Kekeringan air bersih, bersama BPBD, DKPP, PMI, dan PMK, Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, bagi air gratis dengan mobil tangki kepada warga.
Kondisi Embung Bolong yang terletak di Kampung Tator Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, yang ada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, kini memprihatinkan.
Embun yang menjadi wadah utama menampung air baku untuk Perumda Air Minum Tirta Taka mengalami penyusutan dan kering mencapai 4 meter.
Dampaknya kini air baku hanya 20 liter perdetik dibawah normal 50 liter per detik, dan hanya mampu melayani 1.500 pelanggan dari 7.000 pelanggan yang ada.
Akibatnya suplai air ke rumah warga pun dibagi zonasi tidak merata dan sebagian tidak teraliri air. Yang akhirnya Perumda Tirta Taka lakukan tanggap darurat pembagian air gratis dengan mobil tangki kepada warga.
Andi Darwis, selaku Kasubag Administrasi Perumda Air Minum Tirta Taka mengatakan,“Keringnya Embung Bolong ini terjadinya akibat cuaca yang cukup ekstrim dan mengalami kekeringan hampir tujuh bulan lebih.” terangnya, Selasa (27/2/2024).
Walau di Nunukan sempat ada semacam hujan tapi itu hujannya lokal, menurut Andi Darwis, tidak cukup membantu menambah debit air baku.
“Itu istilahnya BMKG hujan spot-spot saja, jadi beberapa wilayah aja yang kena hujan, tapi di embung hulu itu tidak ada hujan, jadi tidak ada pengaruh sumber air baku yang ada disana,”ungkapnya.
Andi darwis pun menjelaskan, air baku yang ada di embung bolong saat ini yang bisa diolah oleh instalasi itu paling besar 20 liter per detik, dengan kondisi yang saat ini benar-benar ekstrim.
“Dengan 20 liter per detik, ini masih kita bisa lakukan sistem zonasi di beberapa wilayah akan tetapi sistem zonasinya dipersempit sekali, sesuai kemampuan kapasitas air yang diproduksi itu tadi, yaitu 20 liter per detik, itu bisa mencakup sekitar 1.500 pelanggan saja.” Ucapnya.
Selain melakukan pembagian zonasi dalam pendistribusian air ke pelanggan, untuk mengatasi krisis air sendiri ke masyarakat pelanggan pihak perumda air minum tirta taka bersama stakeholder dan beberapa instansi melakukan pembagian air secara gratis.
“Jadi teman-teman dilapangan ini bekerja keras siang dan malam mengatur zonasi, begitu juga siang hari, teman-teman dibantu oleh beberapa stakeholder beberapa instansi, termasuk PMI, Pemadam Kebakaran, DKPP, BPBD dan masih banyak lagi yang membantu kita menyalurkan air ke rumah-rumah warga, ini sebagai langkah antisipasi kita bagaimana teman-teman dari perumda dan juga pemda membantu sedikit mengatasi kekeringan saat ini.”imbuhnya.(*)
Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )
Editor : Kaharuddin, SS