SIMP4TIK News - Pada tiba saatnya nanti, Mahasiswa Politeknik Negeri Nunukan (PNN) tidak hanya dapat mengikuti kegiatan perkuliahan di Kampus sendiri tapi bisa juga memilih satu dari 9 Politeknik Negeri terkemuka di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sulawesi Utara, Papua maupun Kalimantan Barat.

Hal itu dimungkinkan menyusul telah ditandatanganinya sebuah kesepakatan kerjasama antara 10 Politeknik Negeri, masing-masing, Politeknik Negeri nunukan (PNN), Politeknik Negeri Indramayu (Polindra), Politeknik Negeri Subang (Polsub), Politeknik Negeri Cilacap (PNC), Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), Politeknik Negeri Fakfak (Polinef), Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar), Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Politeknik Negeri Ketapang (Politap) dan Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng).

Kerjsama yang terjalin dengan Politeknik-Politeknik yang berada di wilayah perbatasan di indonesia tersebut, menurut Direktur PNN, Arkas viddy, P. Hd, bertujuan untuk meningkatkan daya saing di dunia Pendidikan pada masing-masing Perguruan Tinggi vokasi tersebut.

Dijelaskan, Perguruan Tinggi yang saat ini dipimpinnya merupakan salah satu dari 10 Politeknik Negeri di Indonesai yang berada di wilayah perbatasan yang telah bersepakat membangun kerjasama untuk strategi meningkatkan daya saing di dunia Pendidikan pada kampus masing-masing.

“Termasuk PPN, ada 10 Politeknik pada wilayah perbatasan di Indonesi baru-baru ini telah menandatangani MoU kerjasama untuk meningkatkan daya saing yang dimiliki masing-masing kampus,” terang Arkas Viddy.

Arkas menyebutkan, penandatangan kesepakatan kerjasama dimaksud sudah dilakukan oleh masing-masing Direktur Politeknik Negeri di Kampus Polindra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat lalu (9/6).

Antara lain kerjasama yang akan diaplikasikan nanti dilakukan dengan cara pertukaran mahasiswa maupun dosen pengajar. Artinya, pada penyelenggaraan program tersebut, mahasiswa PNN untuk periode tertentu bisa saja mengikuti perkuliahan di Polindra, Polsub, PNC atau Politeknik negeri lainnya yang telah sepakat membangun kerjasama dimaksud. 

Demikian juga sebaliknya. Mahasiswa dari masing-masing Politeknik Negeri yang telah bersepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) itu dapat mengikuti perkuliahan di kampus PNN.

Menjelaskan lebih jauh, menurut Arkas Viddy, beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing di dunia Pendidikan. Di antaranya, Meningkatkan Kualitas tenaga pendidik, Adanya dukungan pemerintah serta Partisipasi masyarakat. Yang terpenting di antara tiga upaya tersebut adalah meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

Selain membahasa konsep kerjasama yang akan dibangun, Direktur Politeknik Negeri Nunukan, Arkas Viddy, mengatakan puncak dari pertemuan tersebut dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara masing-masing Direktur Politeknik Negeri.

“Kepakatan yang akan dibangun adalah untuk meningkatkan daya saing yang ada pada lembaga pendidikan Politeknik. Terutama yang berada di wilayah perbatasan,” kata Arkas Viddy yang memastikan kesepahaman tersebut merupakan inisiatif dari kesepuluh Politeknik negeri tersebut.

Ditegaskannya, MoU yang telah ditandatangani sekaligus menjadi bukti nyata dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diinstruksikan oleh Pemerintah Pusat.

Direktur PNN ini juga mengatakan dengan adanya MoU dimaksud, kedepannya kesepahaman yang terbangun akan langsung diimplementasikan. Salah satu diantaranya adalah program pertukaran mahasiswa.

“Jadi nantinya mahasiswa PNN juga bisa berkuliah di Polindra, Polsub, PNC atau Politeknik Negeri lainnya yang sudah bersama-sama membangun kesepakatan itu. Demikian juga sebaliknya,” tegas Akas Viddy.

Tidak hanya petukaran mahasiswa, juga termasuk dalam kepahaman Kerjasama yang dibangun adalah program pertukaran dosen. Sehingga dosen dari PNN bisa mnegajar di Politeknik Negeri yang lain.
Arkas Viddy menjelaskan, dengan adanya program tersebut diharapkan bisa menambah pengalaman mahasiswa atau dosen untuk meningkatkan kemampuannya masing-masing.

Dengan tujuan, implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diinstruksikan Pemerintah Pusat bisa berjalan baik dan sukses dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.

“Program ini tentunya sangat baik sekali. Apalagi jika melihat latar belakang PNN sebagai Politeknik Negeri di Indonesia yang masih tergolong berusia muda di Indonesia. Akan memberi pengaruh besar, baik dari sisi pembangunan maupun peningkatan pengetahuan,” katanya lagi.

Setidaknya, PNN akan bisa lebih cepat untuk bisa sejajar pada segi kualitas dengan Politeknik Negeri yang sudah lebih dahulu ada.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom