SIMP4TIK News - Transportasi ke Kecamatan Krayan hingga kini masih terbilang sulit dan membutuhkan biaya yang besar.

Seperti yang diketahui, hanya mode transportasi udara yang dapat digunakan untuk mengakses wilayah Krayan, yaitu pesawat terbang begitu dijelaskan oleh Ketua Komisi II DPRD Welson Sergius, Sabtu (18/3/2023).

Welson nengatakan yang ada saat ini belum dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan.

Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan telah memberikan program ambulance udara untuk membawa pasien rujukan ke rumah sakit.

"Baik Nunukan, Tarakan, maupun Malinau. Tapi yang menjadi persoalan saat ada yang meninggal dunia mau dibawa ke Krayan, kami urunan untuk biaya pesawatnya. Itu cukup besar," tuturnya.

Hal tersebut karena rasa solidaritas yang tinggi di lingkup masyarakat Lundayeh yang sudah terbentuk sejak 1989 hingga sekarang.

"Berharap pemkab menyikapi dan mencari solusi atas masalah ini, sebab jika bebankan kepada keluarga berduka tentu tidak sanggup," beber Welson.

Selain itu, kata Welson bahwa sampai saat ini Krayan masih mengalami masalah ekonomi.

Adanya kebijakan lockdown sejak Pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Malaysia membuat masyarakat Krayan tak bisa lagi menjual hasil alam ke negeri jiran.

"Saat ini komoditi hasil alam seperti Beras Krayan belum bisa dipasarkan ke Malaysia. Jadi sejak Malaysia lockdown hasil alam hanya bisa dijual lokal Krayan saja. Bahkan seperti buah nanas, ada yang sampai busuk di pohon," ujar Welson.

Wilson juga berharap kepada pemerintah pusat agar mendorong percepatan pembangunan akses jalan darat Malinau ke wilayah Krayan.

Menurut Welson dengan adanya jalur darat konektivitas wilayah yang semakin baik akan meminimalisir permasalahan ekonomi di perbatasan.

"Saat ini jalan darat dari Malinau ke Krayan progresnya sudah 75 persen. Harapan kami tahun 2024 sudah bisa dilewati oleh warga walaupun masih jembatan darurat," imbuhnya.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Asa Zumara, SS