SIMP4TIK News - Pemerintah Kabupaten Nunukan akan mengusulkan konversi minyak tanah ke gas untuk Wilayah IV Kabupaten Nunukan

Hal tersebut melihat fakta dilapangan banyaknya tabung gas LPG 3 Kg yang beredar di wilayah IV, sedangkan untuk Kabupaten Nunukan yang mendapatkan alokasi tabung gas LPG 3 Kg adalah Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Sekretariat Daerah Rohadiansyah mengatakan usulan tersebut akan disampaikan jika usulan tersebut dari pihak kecamatan.

"Kita menunggu usulan dari kecamatan di wilayah IV, apakah masyarakat ingin beralih menggunakan gas 3 kg atau tetap ingin menggunakan minyak tanah" terang Rohadiansyah, Selasa (14/2).

Menurut Rohadiansyah, di Kalimantan Utara (Kaltara) hanya Kabupaten Nunukan yaitu wilayah IV yang masih menggunakan minyak tahan dari BPH Migas, sejak tahun 2003.

"Kuota minyak tanah sebanyak 726 KL," ungkap Rohadiansyah.

Jika tahun ini, kata Rohadiyansah Nunukan dan sebatik mendapatkan tambahan seperti yang diusulkan sebanyak 3.204,79 metrik ton (MTon). Setelah itu, baru diajukan konversi minyak tanah untuk wilayah IV.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Robinson Totong mengatakan selama ini banyak LPG 3 Kg yang dibawa masuk ke wilayah IV. Sehingga masyarakat Pulau Nunukan dan Sebatik mengeluh soal keterbatasan LPG 3 Kg.

"Wilayah IV belum mendapatkan alokasi Gas LPG, namun banyak LPG 3 Kg yang dibawa ke daerah yang masih berstatus minyak tanah tersebut," ujar Robinson, Selasa (14/2).

Menurut Robinson, minyak tanah sudah tidak relevan lagi digunakan di wilayah Kabudaya, sehingga pihaknya meminta kepada pemkab untuk mengusulkan peralihan minyak tanah ke gas.

Selain itu kata Robinson masih banyak masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas menggunakan gas melon bersubsidi tersebut.

"Dilapangan Itu yang susah dibendung. Fungsi pengawasan tidak berjalan, karena itu merupakan kewenangan Provinsi seharusnya turun dan mengawasi," terang Robinson yang memastikan kewenangan pengawasan di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kaltara.

Teks/Foto : BD Novelinna (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )

Editor : Hermi Mastura, S,I.Kom