SIMP4TIK News - Lama dirancang namun baru bisa dilaksanakan. Itupun setelah Dharma Wanita unit Diskominfo yang mengingatkan. Dalam suatu pembicaraan dengan Kadis Kominfo Kaharuddin, Ketua Dharma Wanita Unit Diskominfo Andi Marwa SS menyampaikan rencana kegiatannya di Sebatik.
"Kami ada rencana kegiatan di Pantai Kayu Angin, apakah boleh sekalian dengan Family Gathering sehingga bisa menghadirkan Pegawai Diskominfo dan keluarganya supaya lebih ramai," ucapnya.
Mendapatkan masukan dari Ketua DWP Unit Diskominfo, sebagai seorang suami, Kaharuddin menyambut ide itu. Dia mengaku akan menyampaikannya pada rapat dengan pejabat utama Diskominfo, supaya kegiatannya bisa berlangsung lancar dan sukses.
Empat hari sebelum hari H, rapatpun dilakukan. Ide yang disampaikan DW mendapatkan respon dari staf yang hadir. Merekapun menyatakan bersedia hadir membawa keluarganya. Sebagian kecil yang lain mendukung, namun tidak bisa hadir karena ada alasan yang rasional.
Soal pembiayaan, Kepala Bidang Informatika Andi Akmal SKom MAP dan Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Mursan Sakka SIP MAP akan mendukung.
Sedangkan acara dikoordinir Asa Zumara, transportasi diatur Iskandar. Soal konsumsi diurus Dharma Wanita Persatuan. Perlengkapan sound sistem dibantu PMI Nunukan. Klopp sudah.
Hari Minggu 27 Agustus 2023. Pukul 7.30 wita Pelabuhan Sei Jepun peserta mulai berkumpul. Mereka adalah Pegawai Diskominfo sebagian hadir membawa keluarga. Pukul 08.5 menit, dua perahu dompeng (Kelotok) melepas tali, lalu membawa rombongan sekitar 70 orang menyeberang ke Pelabuhan Mentikas Sebatik Barat.
Sekitar 20 menit perjalanan, dua dompeng bergantian sandar di pelabuhan. Sepeda motor diturunkan menyusul penumpangnya. Setelah menempuh perjalanan kaki sekitar 150 meter melewati jembatan, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kayu Angin.
Ada yang menggunakan sepeda motor. Didalamnya ada Andi Akmal dan Mursan Sakka bersama staf yang lain. Sekitar 10 motor. Lainya menumpang dua unit bus sedang Kadis menumpang kendaraan Dinas KU 41 S.
Sekitar 30 menit perjalanan, tibalah di lokasi acara. Untunglah rombongan tiba lebih awal. Panggung dan tiga tempat peristirahatan disewa. Tim Outbond dibawa komando mba Asa langsung lakukan persiapan.
Peserta dikumpul di depan panggung. Acara seremoni dimulai. Kadis Kominfo Kaharuddin SS sampaikan sambutan dan arahan. Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan keluarga. Dimulai dari Kadis, disusul istri Sekdis lalu Kabid dan staf yang hadir. Yang tidak bawa pasanganpun tetap dapat giliran. Sesekali terdengar tepuk tangan.
Setelah perkenalan dilanjutkan dengan membentuk kelompok. Caraya, peserta berhitung satu sampai empat. Akhirnya, terbentuk empat kelompok, ada yang bersama dengan pasangan, anak, ada juga yang berbeda kelompok. Semua peserta ikut dan patuh aturan main yang disampaikan pemandu acara, Asa Zumara.
Dimulai dengan permainan Yes dan No. Setiap kelompok menyiapkan 3 orang. Mereka berdiri disamping tali yang sudah disediakan. Peserta harus dengarkan aba-aba. Yes tetap ditempat, no melompat ke kiri lewati tali. Jika salah langsung out. Pada sesi ini, ibu Selda dari kelompok jadi pemenang.
Masuk permainan kedua. Mengisi botol dengan air menggunakan spon. Saat musik mengalun, peserta harus langsung berjoget. Dua orang setiap kelompok ikut bermain. Ada banyak hal lucu yang terjadi disini. Para penonton ikut tertawa. Permainan ini dimenangkan oleh kelompok tiga, disini ada Pak Mursan beserta istri.
"Kami beruntung, ada orang Pemadam sehingga jago memasukkan air ke botol," ungkap Mursan Sakka senyum sumringah.
Lalu apa permainan yang ketiga? Permainan ini mulai banyak perhatian dari penonton. Mereka bukan hanya peserta family gathering, tetapi juga masyarakat yang hadir wisata di Pantai Kayu Angin.
Permainannya adalah Sepak Bola Dangdut. Peserta pria diwajibkan gunakan daster. Sebaliknya peserta wanita tetap dengan pakainnya. Saat musik mengalun semua pemain harus berjoget. Kadis Kominfo, Kaharuddin gunakan daster bertali. Penonton tak kuasa tahan tawa. Tingkah pemain berdaster banyak menyiota perhatian. Pemain dan penonton pun terhibur.
Di final bertemu kelompok satu dibawah komando Akmal dengan kelompok tiga dibawah komando Mursan. Mengingat cuaca agak panas, peserta baru saja makan siang, maka babak final langsung dengan adu finalti. Sesi ini dimenangkan kelompok satu setelah tendangan Vero kelompok tiga sukses ditahan kiper kelompok satu.
Berikutnya orang tua beristirahat. Permainan melibatkan anak-anak. Yaitu membawa kelereng dengan sendok yang ditempatkan dimulut. Peserta diwajibkan berjalan cepat dari star ke titik berupa tali dan kembali ke star. Jika kelereng jatuh, peserta harus memulai permainan di star. Siapa yang lebih cepat itulah yang menjadi juara.
Matahari mulai menurun. Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 wita. Permainan terakhirpun ditampilkan, tarik tambang. Empat kelompok kembali bertanding. Di final kelompok dua berhadapan dengan kelompok empat. Pertandingan berlangsung seru, saling tarik pun terjadi. Vero dari kelompok 4 tak mau mengalah begitu saja. Demikian juga Tirta dari Kelompok 2.
Disaat tali sedang susah ditarik kedua belah pihak, tiba-tiba kelompok dua mampu menarik tali dengan muda. Rupanya ada bala bantuan, lepas dari perhatian panitia. Sain dari kelompok 1 tertangkap kamera sedang membantu kelompok dua.
"Sebenarnya saya lihat, tapi saya diam saja," ujar Selda Pali Allo tertawa.
Meskipun pada permainan yang ditampilkan, ada beberapa peserta yang tidak patuh aturan, namun para peserta yang lain tetap menerimanya. Bahkan menjadikannya sebagai hiburan.
Suasana family gathering tetap berlangsung meriah.Kebersamaan antara pimpinan, staf dan anggota DWP terjalin indah. Hadiah-hadiah yang sudah disediakan dibagikan kepada setiap pemenang.
Eitt... acara belum selesai. 60 kg rambutan dan 80 kg durian siap dimamma (dimakan). Durian dan rambutan dikeluarkan dari karung. Ditempatkan di atas tikar plastik. Pesta buah pun dimulai. Ada yang sibuk membuka durian lalu memakannya bersama keluarga, ada juga yang sibuk membuka durian lalu memasukkannya dalam sebuah wadah.
Yang lainnya, ada yang makan durian sambil menyisihkan beberpa buah untuk di bawah pulang. Demikian pula dengan rambutan. Pokoknya suasana makan buah ini meriah melintir penuh suka cita meskipun terkadang tangan terasa perih tertusuk duri.
Jelang sore hari acara berakhir, peserta bergegas kembali. Beragam kegiatan yang menghibur selama acara berlangsung masih jadi topik bahasan selama perjalanan pulang.
Gaya, atraksi kocak yang ditampilkan jadi bahasan. Video-video lucu selama acara berlangsung yang dibagikan digroup WA pun menjadi hiburan tersendiri. Suasana itu terbawa hingga sampai jelang tidur. Video-video lucu hadir menghiasi layar hp para peserta.
Hahahaha....(*)
Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )