SIMP4TIK News - Pemerintah Malaysia khususnya Negara Bagian Sabah kembali mendeportasi pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Sebanyak 298 pekerja migran Indonesia tiba di Nunukan pada Kamis (24/8). 

Guna mendukung penanganan pekerja migran Indonesia di Nunukan, Palang Merah Indonesia Nunukan kembali mendapatkan kepercayasan dari Balai Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk memberikan layanan kesehatan baik di pelabuahan saat tiba maupun di penampungan sementara yaitu rumah susun yang ada di Nunukan Selatan.  

Menurut laporan petugas Posko Relawan PMI Nunukan H Ashar Azis Pekerja Migran Indonesia yang dideportasi tiba di Nunukan pada pukul 17.00 wita. Mereka berasal dari Depot Tahanan Imigreesen (DTI), Menggatal, Sibuga, Kimanis selanjutnya dikirim ke Nunukan melalui Pelabuhan Fery di Tawau ke Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.  

Adapun rincian pekerja migran yang dideportasi terdiri atas laki-laki 223 orang, perempuan 51 orang, anak laki-laki 18 orang dan anak perempuan 4 orang. Jadi total jumlah deportan 296 orang. Deportan ini setelah melalui sejumlah pemeriksaan di pelabuhan, langsung di antar ke penampungan.   

"Relawan PMI Nunukan melakukan dua kegiatan penting di dalam penanganan Pekerja migran deportan ini antara lain melakukan layanan telpon gratis kepada keluarganya yang ada di kampung dan merujuk deportan yang sakit ke fasilitas kesehatan," katanya. 

Ada tujuh relawan Palang Merah Indonesia Nunukan yang diterunkan untuk mendukung pelayanan kepada pekerja migran Indonesia yang dideportasi ke Nunukan yaitu Sugianto, Agustina, Adit, Adi, Dedi dan Fatimah. Peralatan dan Armada yang digunakan pada kegiatan ini adalah satu unit ambulance, satu set handphone dan satu set tas Pertolongan Pertama. (*)