SIMP4TIK News - Bencana banjir melanda tiga kecamatan di Krayan yaitu Kecamatan Krayan, Krayan Timur dan Krayan Barat pada tanggal 19 September 2021 telah menimbulkan sejumlah dampak yang berpengearuh terhadap kehidupan masyarakat. 

Menurut Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nunukan Arief Budiman SPt MSi  pada rapat yang  dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Abdul Munir ST MAP dihadiri  Asisten Perekonomian H Asmar Said SE MAP dan Kepala Perangkat Daerah terkait di ruang Rapat Asisten 1 Kamis (21/9) , dampak banjir tersebut berpengarruh secara luas terhadap kehidupan masyarakat. 

Dampak yang dimaksud Arief Budiman antara lain, terputusnya akses jalan dari Krayan Barat menuju ke Krayan Selatan, disebabkan karena jembatan rusak berat, terputusnya akses dari Krayan menuju Krayan Timur  karena meluapnya air sungai setinggi tiga meter. 

Selain itu, dampak banjir juga menyebabkan rusaknya sarana pertanian di desa Pa Kemut dan Dea Pa Lutut Kecamatan Krayan Barat sekitar 30 ha, Desa Long Katung Kecamatan Krayan sekitar 9 ha, dan di desa Pa Kubuan sekitar 15 ha. 

 "Langkah yang sudah diambil untuk membantu masyarakat yang tertimpah musibah, yaitu membantu masyarakat melakukan penyeberangan menggunakan perahu dan alat yang ada milik masyarakat, menyampaikan imbauan tentang bahaya hewan liar dan membuat jalur sementara pada jembatan yang rusak," jelasnya. 

Mendengarkan laporan dan masukan yang disampaikan peserta rapat serta pertimbangan dari hasil kaji cepat yang telah dilakukan pihak BPBD maka pimpinan rapat memutuskan status bencana banjir di Krayan akan ditetapkan sebagai status darurat bencana.   Status ini diambil dengan melihat dampak yang ditimbulkan yang  memerlukan penanganan secara cepat. 

Selanjutnya untuk bencana banjir yang menimpa kecamatan Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong Lumbis, Sembakung Atulai, Sembakung pihak BPBD Nunukan akan melihat perkembangannya, jika ketinggian banjir sudah melebihi 5 meter dan menimbulkan dampak luas kepada masyarakat maka status bencana banjir bisa ditetapkan menjadi darurat bencana. (*)

Teks/Foto : Hermi Mastura, S,I.Kom (Tim Publikasi DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN )